TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil asal Jerman, Daimler, akan menghentikan produksi sedan Mercedes-Benz di Amerika Serikat dan Meksiko karena perusahaan tersebut mengalami kerugian yang cukup besar dari perkiraannya di kuartal kedua 2020.
Dikutip dari Reuters, Sabtu, 18 Juli 2020, Daimler akan menghentikan produksi sedan Mercedes-Benz C-Class di Tuscaloosa, Alabama, dan pabrik itu nantinya akan memproduksi kendaraan utilitas sport (SUV) saja.
Daimler juga akan menghentikan produksi Mercedes-Benz A-Class di Aguascalientes, Meksiko. Sebagai gantinya, Daimler akan fokus pada GLB, model SUV dengan margin lebih tinggi.
Kerugian operasional di kuartal kedua sebanyak 1,68 miliar euro (US$ 1,91 miliar) ini diumumkan lebih awal pada hari Kamis, 16 Juli 2020.
"Pengumuman pra-rilis Daimler untuk angka kuartal kedua lebih baik dari konsensus," kata analis Jefferies Philippe Houchois dalam sebuah catatan.
Saham Daimler naik 4,2 persen pada hari Jumat, 17 Juli 2020.
Merugi oleh penurunan permintaan di tengah penutupan dan penguncian dealer, unit Mercedes-Benz Cars & Vans-nya mencatat kerugian operasional sebesar 1,13 miliar euro.
“Upaya sistematis kami untuk menurunkan titik impas perusahaan dengan mengurangi biaya dan menyesuaikan kapasitas perlu dilanjutkan,” kata CEO Ola Kaellenius.
Perusahaan sebelumnya mengumumkan rencana untuk menjual pabriknya di Hambach, Prancis.
Daimler mengatakan menghabiskan 129 juta euro untuk pembelian (buyouts) dan pensiun dini karyawannya. Ia juga mengumumkan adanya valuasi penyesuaian 105 juta euro pada YOUR NOW, perusahaan patungan car-sharing-nya.
Daimler mengatakan telah mengeluarkan biaya restrukturisasi 687 juta euro untuk memperlengkapi kembali jaringan produksi global pabrik-pabrik yang memproduksi mobil Mercedes-Benz.
Perusahaan ini mencari 2 miliar euro dalam penghematan tahunan melalui pemberhentian staf, yang setara dengan lebih dari 20 ribu pekerjaan, surat kabar Jerman Handelsblatt melaporkan pada hari Jumat, 17 Juli 2020.
Daimler sebelumnya mengatakan sedang berusaha untuk menghemat lebih dari 1,4 miliar euro dari biaya staf tahunan.
Daimler sedang meninjau apakah akan menjual pabriknya di Iracemapolis, Brasil, kata Handelsblatt, mengutip sumber-sumber perusahaan, dan menambahkan bahwa perpanjangan pabriknya di Kekskemet, Hongaria, tidak mungkin berjalan lagi.
Pembuat mobil itu juga sedang meninjau portofolio mobil niche-nya, seperti varian coupe dan convertible dari C-Class dan E-Class, serta B-Class, Handelsblatt melaporkan. Daimler menolak mengomentari perincian pemotongan potensial tersebut lebih lanjut.
Industri otomotif dunia mengalami masa-masa sulit sejak pandemi virus corona baru (Covid-19) mewabah di kuartal pertama tahun ini.