TEMPO.CO, Jakarta - Mulai hari ini, 1 September 2020, Uni Eropa menerapkan pengawasan mobil dan motor di jalanan negara-negara Eropa.
Aturan yang diadopsi pada Mei 2018 ini akan jauh lebih ketat mengatur sistem pengawasan dan izin penggunaan mobil.
Dilansir dari situs resmi Uni Eropa pada Senin lalu, 31 Agustus 2020, Komisioner Internal Market Uni Eropa mengatakan warga Eropa berhak mendapatkan mobil yang paling bersih dan paling aman.
"Ini mendorong kami untuk menerapkan kontrol yang sangat ketat terhadap mobil yang dibolehkan di jalanan," kata Komisioner Internal Market Uni Eropa.
Dengan aturan itu, Komisi bisa memeriksa melakukan pemeriksaan terhadap mobil, menarik mobil secara massal, bahkan menerapkan denda hingga 30.000 Euro per mobil jika melanggar aturan.
Upaya menghadirkan mobilitas yang lebih bersih dan lebih aman ini sesuai dengan tantangan krisis masa depan. Komisi harus berinvestasi pada infrastruktur dan inovasi.
Komisi berpendapat kebijakan ini sejalan dengan upaya mengembalikan kepercayaan konsumen, memperkuat pasar tunggal, dan menyokong kompetisi industri mobil Eropa dalam jangka panjang.
Berikut ini beberapa elemen penting dalam aturan pengawasan mobil dan motor tersebut:
- Pengujian kualitas yang independen sebelum melepas mobil ke pasar
Inspeksi teknis mobil baru secara independen diaudit. Kriteria ketat dan berlaku bagi seluruh negara anggota Uni Eropa. Otoritas masing-masing negara kini bertanggungjawab memastikan aturan diimplementasikan dengan ketat.
- Pemeriksaan mobil yang dipasarkan
Pemeriksaan juga dilakukan di dealer penjualan mobil. Mulai saat ini negara anggota Uni Eropa bisa menindak kendaraan di wilayah mereka tanpa menunggu persetujuan otoritas yang menerbitkan izin.
- Kelalaian Eropa
Sebagai tambahan, Komisi bisa melaksanakan pemeriksaan kepatuhan dan kesesuaian pada kendaraan, baik di laboratorium maupun di jalan.
Dalam hal manufaktur melanggar aturan seperti memasang teknologi untuk mengakali, atau memalsukan spesifikasi, Komisi bisa memerintahkan penarikan massal dan menjatuhkan sanksi terhadap manufaktur hingga 30.000 Euro per mobil.
Sebelumnya, sanksi hanya bisa dijatuhkan oleh negara berwenang. Aturan ini dibuat untuk memastikan seluruh kendaraan yang beredar di Uni Eropa memenuhi persyaratan sebelum dilepas ke pasar.
Masalah yang melandasi pemberlakuan aturan ini adalah batas emisi (gas buang). Aturan disusun oleh Komisi Uni Eropa pada 2016, menyusul skandal Diesel atau Dieselgate.
Pada 2018, Dewan dan Parlemen Uni Eropa menyetujuinya.