TEMPO.CO, Jakarta - Ford Motor berencana memangkas sekitar 1.000 pekerja bergaji tetap di Amerika Utara. Keputusan ini bagian dari rencana restrukturisasi global senilai 11 miliar dolar AS yang telah dimulai dua tahun lalu.
Rencana restrukturisasi tersebut, seperti dikutip Bisnis.com dari RTTNews dari Bloomberg pada Senin lalu, 31 Agustus 2020, disebut tak berkaitan dengan keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Pengumuman PHK (pemutusan hubungan kerja) bakal muncul paling cepat pada pekan ini. Berita PHK ini mencuat gara-gara CEO Ford, Jim Hackett, berencana pensiun.
Jim Farley akan mengambilalih kepemimpinan pada 1 Oktober 2020.
PHK di Amerika Utara diharapkan lebih kecil dan sukarela, menyusul pengurangan gaji 2.300 karyawan yang sebelumnya diumumkan di AS selama masa jabatan Hackett.
Tahun lalu, Ford mengurangi ribuan pekerjaan di Eropa. Ford memberhentikan 7.000 karyawan bergaji tetap di seluruh dunia pada 2019 pada putaran pertama PHK. Priogram in diharapkan menghemat 600 juta dolar AS per tahun.
Produsen mobil AS tersebut memiliki 190.000 pekerja di seluruh dunia pada akhir 2019.