TEMPO.CO, London - Kepala Eksekutif Rolls-Royce, Torsten Muller-Otvos, mengatakan permintaan mobil mewah perusahaannya kembali meningkat setelah dihantam pandemi corona. Ia menyebut peningkatan permintaan Rolls-Royce didorong oleh membaiknya penjualan di Asia. Dia juga optimistis prospeknya akan terus meningkat pada tahun depan.
Muller-Otvos mengatakan Rolls-Royce Holdings Plc adalah perusahaan mobil pertama yang melanjutkan produksi mobil di Inggris pada 4 Mei setelah sebelumnya dihentikan produksinya karena Covid-19. Produksi ini juga menandakan permintaan mobil super mewah itu terus meningkat.
“Kami melihat bisnis yang sangat sukses sekarang datang dari Asia, juga Eropa kembali ke jalurnya, Amerika baru saja memberikan hasil Juli dan Agustus yang luar biasa,” kata bos Rolls-Royce itu kepada Reuters, 1 September 2020.
"Saya cukup optimistis melihat ke tahun 2021, terutama dengan dukungan order bank yang sangat kuat yang sudah kami miliki dalam pembukuan kami."
Muller-Otvos mengatakan perusahaannya tidak memiliki rencana untuk memindahkan produksinya dari Inggris karena Brexit.
“Kami berkomitmen untuk Inggris. Saya bahkan menyebut kami sebagai bagian dari permata mahkota industri Inggris, ”katanya. Karena alasan itu, Rolls-Royce adalah milik Inggris.
Di saat bersamaan, produsen mobil super mewah itu meluncurkan generasi kedua Rolls-Royce Ghost.