TEMPO.CO, Jakarta - Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA) menyelidiki dugaan masalah sensor kecepatan pada mobil van Mercedes-Benz Sprinter yang menimbulkan akselerasi yang tidak diinginkan pengemudi.
Otoritas keamanan dan keselamatan mobil di Amerika Serikat itu menyelidiki 160.000 unit Mercedes-Benz Sprinter tipe 2500 dan 3500 tahun pembuatan 2011-2018, seperti dilansir Detroit News pada Sabtu, 26 September 2020.
NHTSA mencatat 44 keluhan konsumen yang melaporkan masalah sensor kecepatan, yang membuat kecepatan mobil menjadi tak menentu. Namun, tidak ada laporan kecelakaan atau cedera akibat masalah itu.
NHTSA melaporkan bahwa 11 pemilik mobil Mercedes-Benz Sprinter melaporkan masalah sensor. Mereka mengatakan bahwa masalah itu terjadi karena kelembapan yang masuk ke ruang sensor.
Mercedes mengatakan pada Jumat, 25 September 2020, sedang berkomunikasi dengan NHTSA dan menyatakan akan bekerja sama sepenuhnya dengan NHTSA.
NHTSA sedang menyelidiki seberapa sering masalah itu terjadi. Jika diperlukan, mereka akan merekomendasikan recall atau penarikan untuk perbaikan mobil Mercedes-Benz Sprinter tipe 2500 dan 3500.