TEMPO.CO, Jakarta - Mobil mewah Jaguar Land Rover dilaporkan telah mengalami masalah kualitas dan keandalannya yang buruk.
Bahkan ada laporan yang menyebutkan bahwa kendaraan Jaguar Land Rover tersebut memiliki kualitas yang buruk. Itu membuat beberapa pihak memprotes kantor pusat produsen di Shanghai, Cina.
CEO Jaguar Land Rover, Thierry Bollore sempat mengatakan pada Maret kemarin bahwa Original Equipment Manufacturer (OEM) kehilangan sekitar 100 ribu penjualan mobil setiap tahun karena masalah ini.
Lebih lanjut, Bollore mengakui bahwa produksi mobil Jaguar Land Rover ini memang mengalami masalah. Ia mengklaim bahwa pihaknya telah berusaha untuk meningkatkan kualitas, namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukannya.
Menurut laporan Autocr UK, saat ini merek mobil mewah asal Inggris tersebut berjanji untuk menyelesaikan masalah kenadalan dan kualitas yang dianggap buruk.
Bollore menjelaskan bahwa Jaguar Land Rover bakal menjadikan perbaikan ini sebagai prioritas pertama perusahaan.
Langkah ini diambil tentunya untuk membangun kembali merek dan bisnisnya. Mereka pun dikabarkan telah memiliki strategi pembangunan merek terbarunya.
Jaguar Land Rover dikabarkan telah merencanakan untuk mengembangkan dan memproduksi kendaraan premium bertenaga listrik.
Merek mobil mewah tersebut memang sudah berjanji untuk beralih ke kendaraan listrik murni pada dekade berikutnya. Ini bertujuan untuk menjadikan Jaguar sebagai produsen mobil serba listrik pada 2025.
Baca: Kalah Saing dengan Mercedes dan BMW, Jaguar Land Rover Bidik Porsche
HINDUSTAN TIMES