TEMPO.CO, Beijing - Produsen mobil asal Cina, Changan, menargetkan penjualan sebanyak 3 juta kendaraan per tahun pada 2025 dan 4,5 juta per tahun pada 2030.
Ketua Changan, Zhu Huarong, seperti dilaporkan Reuters, Selasa, 24 Agustus 2021, mengatakan 35 persen dari penjualannya pada tahun 2025 akan menjadi kendaraan energi baru (NEV), termasuk kendaraan listrik baterai, plug-in hybrid, dan sel bahan bakar hidrogen. 60 persen dari penjualannya pada tahun 2030 adalah NEV.
Zhu menambahkan bahwa penjualan di luar Cina akan mencapai 30 persen dari bisnisnya pada tahun 2030. Changan, yang mengoperasikan usaha patungan dengan Ford Motor, menjual 2 juta kendaraan tahun lalu.
Changan yang berbasis di Chongqing, yang mengembangkan kendaraan listrik (EV) dengan Huawei Technologies dan produsen baterai CATL, berencana untuk menginvestasikan 150 miliar yuan, setara Rp 333,1 triliun (kurs saat ini 1 yuan = Rp 2.220) di industri kendaraan listrik pintar di dalam lima tahun ke depan.
Cina, pasar mobil terbesar di dunia, mempercepat pengembangan kendaraan listrik untuk meningkatkan teknologi kendaraan dan memerangi polusi. Pihak berwenang memperkirakan 20 persen dari keseluruhan penjualan pada tahun 2025 adalah NEV.
Saingan lokal Changan, Geely, menargetkan penjualan sebanyak 3,65 juta mobil per tahun pada tahun 2025, sementara Great Wall menargetkan penjualan 4 juta unit per tahun.
Changan sempat ramai dikaitkan dengan merek mobil lokal asal Indonesia, Esemka. Pada September 2019, Esemka meluncurkan dua model mobil pikap, Esemka Bima 1.2 dan Bima 1.3. Banyak yang menganggap bahwa kedua mobil itu merupakan rebagde dari pikap buatan Changan, meski hal ini dibantah oleh Esemka.
REUTERS
Baca juga: Esemka Bima Sekilas Mirip Changan Star Truck, Ini Perbedaannya