TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi Cina, Xiaomi baru-baru ini mengklaim untuk masuk ke pasar otomotif. Mereka dikabarkan sudah mendirikan perusahaan mobil listrik, yakni Xiaomi EV (Elecktronic Vehicle) Company Limited.
Menurut beberapa laporan, perusahaan gadget tersebut sudah menyiapkan investasi sebesar 10 miliar yuan atau setara dengan Rp22 triliun. CEO Xiaomi Lei Jun menjelaskan, mobil listrik ini merupakan bisnis besar, sehingga ia berani mempertaruhkan reputasi pribadinya untuk masa depan Xiaomi EV.
Menanggapi munculnya kendaraan listrik baru dari Xiaomi, analis senior di LMC Automotive, Alan Kang turut memberikan komentar. Menurutnya, Xiaomi EV ini memiliki keunggulannya sendiri dibandingkan mobil listrik lain, termasuk Apple Car.
"Xiaomi ingin menemukan produsen mobil yang matang untuk menyediakan infrastruktur model, yang memungkinkan keunggulannya sendiri dalam teknologi internet seluler," kata Alan seperti dikutip dari Reuters beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Alan juga menjelaskan bahwa keunggulan kendaraan listrik Xiaomi itu tidak hanya soal teknologi internet seluler. Namun ada beberapa keunggulan laing yang diprediksi hadir di dalamnya.
“Keunggulan Xiaomi dalam sistem operasi dan perabotan rumah juga membawa banyak imajinasi untuk kerja sama semacam itu di masa depan,” lanjut Alan menjelaskan.
Terlepas dari itu, Xiaomi EV sendiri nantinya diprediksi bakal bersaing dengan Apple Car. Meski segmen mobilnya belum tentu sama, namun beberapa pihak kemungkinan bakal menyandingkan keunggulan dari dua perusahaan gadget itu di bisnis otomotif.
Baca: Xiaomi Resmi Umumkan akan Bikin Mobil Listrik, Lihat Investasinya
REUTERS