TEMPO.CO, Jakarta - Krisis chip yang melanda industri otomotif dunia turut berdampak pada sejumlah produsen mobil di Indonesia. Misalnya, Toyota Indonesia yang mengaku sempat menurunkan kapasitas produksi akibat kelangkaan semikonduktor.
"Waktu Covid-19 melanda, produksi sempat turun. Tapi sekarang sedang menuju recovery untuk peningkatan kapasitas sejalan recovery ekonomi," kata Direktur Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam saat dihubungi Tempo hari ini, Jumat, 8 Oktober 2021.
Menurut Bob, krisis semikonduktor ini memang berdampak bagi produksi Toyota di Indonesia, hanya saja dampaknya tidak sampai membuat produksi terhenti. Saat ini pabrikan masih beroperasi untuk memenuhi pesanan konsumen.
"Tidak ada penurunan kapasitas produksi. Justru sekarang kita lagi meningkatkan kapasitas setelah sempat turun sebelumnya. Tapi memang peningkatan ini butuh persiapan dalam waktu yang cukup panjang," ujarnya.
Krisis chip ini membuat sejumlah pabrikan di Indonesia terhambat produksi sehingga menyebabkan antrean pemesanan unit alias inden. Sebut saja Honda yang mengaku produksi Brio di Tanah Air terbatas dan membuat pemesanannya harus inden hingga 2 bulan.
Baca: Hadir di Pameran GIIAS 2021, Toyota Bakal Perkenalkan Avanza Baru?