Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Target Nol Emisi, Indonesia Mengubah Transportasi Bus Menjadi Listrik pada 2030

Reporter

image-gnews
Bus listrik yang diserahkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kepada UGM Yogyakarta. Kredit: Istimewa
Bus listrik yang diserahkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kepada UGM Yogyakarta. Kredit: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, JAKARTA — Indonesia terus menargetkan nol emisi bersih atau net zero emission dalam langkah pengendalian perubahan iklim yang konsisten dan berkelanjutan.

Salah satunya dengan melistrikkan seluruh armada transportasi yang menjadi Program Nasional Indonesia dalam mendukung komitmen tersebut. Tidak hanya itu, perubahaan transportasi individu ke transportasi massal pun menjadi salah satu pembicaraan dalam mewujudkan program tersebut.

Dalam seminar daring “Electric Mobility: Future Indonesia Toward Zero Emission Buses In The Cities”, Kamis, 28 Oktober 2021, Direktur Sarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal menyampaikan bahwa pada 2030, sebesar 90 persen angkutan massal perkotaan di Indonesia sudah sepenuhnya berbasis listrik.

Mengusung program tersebut, pemerintah berupaya dalam mengimplementasikan kendaraan massal, yaitu bus berbasis listrik per tahun ini. Di luar Jakarta, pengimplemantasian ini akan disesuaikan dengan intervensi Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dalam mengembangkan angkutan umum listrik dengan skema program Buy The Service (BTS) seperti Teman Bus.

Target pengimplementasian ini sekaligus diberlakukan di 11 kawasan Strategi Pariwisata Nasional atau 10 “New Bali” Beberapa wilayah itu antara lain, Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo hingga Candi Borobudur.

Pengimplementasian bus listrik akan disesuaikan dengan berbagai spesifikasi analisis dan metode yang telah disampaikan oleh perwakilan Institute for Transportation and Development Policy (IDTP) Indonesia, Vinensia Nanlohy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Vinensia menyatakan bahwa pengadopsian bus listrik ini akan ditinjau dari jarak yang mampu dilalui bus dalam sekali perjalanan, tipe bus yang akan digunakan (sedang atau single bus), hingga kebutuhan kapasitas baterai dengan tipe cara mengisi ulang (overnight charging, midday charging, hingga fast charging).

“Tentunya, operasional seperti kebutuhan baterai dan lainnya menjadi salah satu tantangan pemerintah dalam pengimplemantasian bus listrik ini,” ujar Risal Wasal, dalam semindar daring tersebut.

Baca: Indonesia Targetkan Net Zero Emission pada 2060, Selamat Tinggal Mobil Bensin

HEDWIGE 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-installaplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.


Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

2 hari lalu

Kowloon Motor Bus Hong Kong. Unsplash.com/Wanghao Shang
Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan


Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

4 hari lalu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin, 8 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.


Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

6 hari lalu

Sejumlah pevoli STIN BIN (kostum merah marun hitam) memblok smes dari pebola voli Lavani , Jorgen Gonzales (kostum putih hitam) pada pertandingan PLN Mobile Proliga 2023 putaran final four seri tiga, di Gor Sritex Arena Solo, Jawa Tengah, Minggu (12/3/2023) malam. ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.
Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

PT PLN (Persero) mendukung ajang kompetisi voli PLN Mobile Proliga 2024. Penonton bisa dapat voucher token listrik.


Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

7 hari lalu

Bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal dan terguling di Jalan Siluk-Imogiri Bantul Yogyakarta pada Ahad, 21 April 2024 sore. Dok. Istimewa
Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.


Mengapa Turun dari Bus Harus Kaki Kiri Dulu?

8 hari lalu

Sejumlah pemudik turun dari bus setibanya di Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Senin 15 April 2024. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta memperkirakan jumlah pendatang baru di Jakarta mengalami penurunan yang sebelumnya pada tahun 2023 sebanyak 25.918 orang menjadi 10 ribu - 15 ribu orang usai Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Mengapa Turun dari Bus Harus Kaki Kiri Dulu?

Turun dari bus menggunakan kaki kiri memiliki beberapa alasan, khususnya alasan-alasan yang berkaitan dengan keselamatan penumpang.


Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

8 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.


Barcelona Hapus Rute Bus dari Peta Online, Ini Alasannya

9 hari lalu

Park Gell Barcelona, Spanyol (Pixabay)
Barcelona Hapus Rute Bus dari Peta Online, Ini Alasannya

Selama bertahun-tahun, penduduk lingkungan La Salut di Barcelona harus berebut bus dengan banyak wisatawan.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

11 hari lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

11 hari lalu

Kendaraan arus balik arah Jakarta terjebak kemacetan di GT Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Minggu 14 April 2024. Berdasarkan Survei Potensi Pergerakan Masyarakat Pada Masa Lebaran Tahun 2024 yang dirilis Kementerian Perhubungan, pada puncak arus balik lebaran 2024 tanggal 14 April 2024 diperkirakan sebanyak 41 juta orang atau sekitar 21,2 persen dari total pemudik akan kembali ke kota masing-masing. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.