TEMPO.CO, Jakarta - Bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite dikabarkan bakal dihapus pada 2022. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengambil langkah itu untuk peralihan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Peralihan Premium ke Pertalite sendiri dikabarkan mampu menurunkan kadar emisi karbon sebesar 14 persen. Sedangkan untuk perubahannya ke Pertamax, bisa menurunkan emisi CO2 sekitar 27 persen.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum Toyota Sienta Community Indonesia (TOSCA) Nandang Sugianto mengaku setuju dengan keputusan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Menurutnya, hal itu bisa berdampak positif bagi lingkungan dan kendaraan.
“Setuju (Premium dan Pertalite dihapus). Karena mengurangi polusi udara dan pastinya bensin oplosan yang merugikan kendaraan kita,” kata ketua komunitas mobil Sienta tersebut kepada Tempo hari ini, Minggu, 26 Desember 2021.
Lebih lanjut, Nandang menjelaskan harus ada langkah lebih lanjut dari pemerintah agar penghapusan Premium dan Pertalite berjalan lancar. Ia menyarankan agar pemerintah juga memperhatikan beberapa warga kurang mampu yang mungkin bakal mengalami kesulitan untuk menggunakan BBM yang lebih mahal.
“Tapi pemerintah harus menyiapkan kebijakan khusus terhadap angkutan umum dan motor-motor online yang berkerja di jasa transportasi jangan sampai penghapusan premium malah mengurangi pendapatan masyarakat bawah dan pastinya akan ada kenaikan harga-harga bahan pokok. Itu yang perlu di perhitungkan pemerintah,” tutup dia.
Baca: Crowd Free Night Diberlakukan, Komunitas Otomotif EastCrew Beri Tanggapan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram