TEMPO.CO, Yoykarta - Mobil dinas SsangYong Rexton RX280AT keluaran 2004 Wali Kota Yogyakarta tidak kunjung laku terjual. Menjadi pertanyaan mengapa SsangYong tidak laku.
Pada 2019 mobil SUV Ssangyong itu dilelang dengan harga penawaran Rp 97,603 juta, tapi tidak ada yang berminat. Tahun berikutnya, harga diturunkan menjadi Rp 61,6 juta. tetap tidak laku juga.
Pada 28 Desember 2021, mobil dinas SUV SsangYong eks Wali Kota Yogya periode 2001-2006 dan 2006-2011 Herry Zudianto ditawarkan Rp 19,9 juta dalam lelang.
Mobil SUV itu dilelang bersama 49 mobil dinas lainnya. Harga SsangYong itu bahkan lebih murah daripada sepeda motor Honda Vario 125 cc keluaran terbaru yakni sekitar Rp 21 juta.
"Secara fisik dan mesinnya, kondisi mobil SsangYong Rexton ini masih bagus dan sangat layak jalan karena memang terus dirawat meski sudah tak digunakan," kata Kepala Sub Bidang Pemanfaatan Aset Daerah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Yogyakarta Suharno yang dikutip hari ini, 28 Desember 2021.
Suharno tidak bisa memastikan mengapa SsangYong itu tidak laku. Namun, dia menduga ada tiga alasan mengapa Ssangyong eks Wali Kota Yogyakarta tidak laku, yakni:
1. Usia cukup tua
2. Boros bahan bakar
3. Harga onderdil mahal.
Adapun tahapan lelang setelah diumumkan 28 Desember, para peserta diberi kesempatan untuk melihat langsung kendaraan itu hingga 10 Januari 2022. Pelaksanaan lelang sendiri baru dilakukan mulai 11,13, 18, 20, 25 Januari 2022. Pengambilan kendaraan oleh pemenang lelang mulai 26 Januari hingga 3 Februari 2022.
Mengapa mengapa SsangYong tidak laku masih menjadi misteri, seperti mobil dinas Wali Kota Yogya 2001-2011 Herry Zudianto. Semoga lelang berhasil dengan garga di atas Rp 19,9 juta.
Baca: Cerita Mobil Dinas SsangYong dan Corolla Cross Diburu Pembaca