TEMPO.CO, Jakarta - Produsen supercar McLaren mengumumkan penundaan produksi McLaren Artura untuk yang ketiga kalinya.
Penundaan produksi ini gara-gara kekurangan chip semikonduktor. pengiriman kepada konsumen pun terpaksa ditangguhkan.
Melansir laman Carscoops hari ini, Rabu, 29 Desember 2021, produksi McLaren Artura ditunda hingga Juli 2022. Perusahaan lebih memprioritaskan produksi McLaren Elva dan 756LT Spider.
Kedua model supercar McLaren tersebut memang lebih banyak dipesan ketimbang Artura.
Juru bicara McLaren Roger Ormisher mengatakan mulai tahun depan akan kembali memproduksi McLaren Artura sedikit demi sedikit. Ormisher memprediksi krisis chip semikonduktor akan berlanjut hingga tahun depan, bahkan 2023.
Supercar McLaren Artura Hybrid (PHEV) yang diperkenalkan pada Februari 2021. Model ini yang pertama yang menggunakan platform baru McLaren Carbon Lightweight Architecture (MCLA).
Supercar hybrid tersebut dibekali mesin V6 3.0L Twin-turbo dan motor listrik dengan baterai 7,4 kWH. Tenaga gabungan yang dihasilkan mencapai 671 HP dan torsi 720 Nm. Artura mampu melesat dengan kecepatan maksimal 330 km/jam dan daya jangkau baterainya sekitar 31 km.
Mobil McLaren Artura Hybrid dipasarkan dengan banderol USD 225.000 (sekitar Rp 3,2 miliar). Sejak diluncurkan pada Februari lalu, produksi McLaren Artura baru memasuki batch pertama.
DICKY KURNIAWAN | CARSCOOPS