TEMPO.CO, Jakarta - Insentif Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) yang telah berakhir pada 31 Desember 2021, diusulkan untuk diteruskan tahun ini. Sebab, insentif tersebut dinilai memberikan banyak manfaat terhadap industri serta perekonomian Indonesia.
Meski begitu, sejumlah hal rupanya perlu dikaji ulang untuk bisa melanjutkan program PPnBM DTP ini. Dalam surat yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian kepada Kementerian Keuangan tertulis bahwa hanya kendaraan jenis tertentu saja yang berhak menerima PPnBM DTP.
"PPnBM DTP industri otomotif masih harus dibahas lebih lanjut, sesuai surat Menteri Perindustrian kepada Menteri Keuangan, diusulkan PPnBM nol persen untuk mobil dengan harga di bawah Rp 250 juta," demikian tertulis dalam surat tersebut dikutip dari Antara, Senin, 3 Januari 2022.
Tidak hanya sampai di situ, kendaraan yang berhak menerima insentif tersebut dikabarkan juga harus memenuhi kandungan lokal sebanyak 80 persen dan menggunakan mesin 1.500cc.
Dengan begitu, terdapat beberapa kendaraan yang kemungkinan akan masuk dalam daftar penerima PPnBM DTP seperti Mitsubishi Xpander untuk varian terendah atau GLS MT, Toyota Cayla, Toyota Agya dan kemungkinan besar Honda Brio Satya juga akan masuk dalam daftar tersebut.
Kriteria kendaraan-kendaraan tersebut, berdasarkan dari laman resmi masing-masing memiliki harga yang sudah sesuai dengan persyaratan yang diajukan dan juga memiliki kandungan lokal 80 persen bahkan lebih.
Sebelumnya, Kemenperin juga mengusulkan mobil dengan harga Rp 240 juta ke bawah masuk kategori mobil rakyat. Kategori ini juga mensyaratkan kandungan lokal sebesar 80 persen.
ANTARA
Baca juga: Mitsubishi Berharap Diskon PPnBM Diperpanjang hingga 2022
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.