TEMPO.CO, Jakarta - Tampilan mobil yang mengkilap bukan hanya karena dicuci, tapi juga tambahan wax atau polish. Proses pemakaian wax dan polish memang mirip, tapi keduanya itu berlainan. Mengutip News18, pemakaian wax akan meninggalkan lapisan pelindung.
Wax mengandung zat yang menghambat laju reaksi kimia atau inhibitor. Fungsi inhibitor ini untuk melindungi cat mobil dari sengatan sinar ultraviolet. Adapun polish sebaiknya digunakan saat cat mobil sudah kusam akibat oksidasi.
Sebelum menentukan untuk menggunakan wax atau polish memastikan mobil dalam keadaan bersih dan kering. Setelah itu dilakukan pengusapan. Jika permukaan mobil terasa halus, sebaiknya menggunakan wax. Tapi, jika terdapat benjolan di permukaan sebaiknya menggunakan polish.
Beberapa polish mengandung campuran polimer yang tidak membahayakan. Tapi, ada juga produk polish yang kuat sifatnya melepaskan lapisan permukaan jaringan. Sebab itulah, polish tidak disarankan digunakan rutin karena bisa menyebabkan kerusakan bodi mobil.
Adapun pengolesan wax untuk cat mobil perlu dilakukan lebih sering. Hal itu karena wax bisa mengalir ketika terkena panas, terutama di atap dan kap mesin yang terkena langsung sinar matahari.
Mengutip situs web Toyota, proses pengerjaan polish bertujuan untuk memperbaiki cat mobil yang sudah kusam. Caranya dengan mengikis lapisan kusam cat agar terlihat mengkilap lagi.
Sedangkan pemakaian wax bertujuan untuk perawatan dan perlindungan cat mobil. Contohnya, setelah pemakaian polish, sebaiknya mobil diberi wax supaya melindungi warna cerah bodi, sehingga tidak kembali kusam.
Jika bodi mobil masih tampak mulus tanpa noda mengering atau baret, tidak perlu menggunakan polish. Cukup memakai wax supaya warna tetap terjaga. Pemakaian polish membuat permukaan cat makin tipis. Sedangkan penggunaan wax semakin rutin membuat cat mobil terlindungi.
SITI NUR RAHMAWATI