TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dikabarkan bakal memproduksi mobil listrik otonom atau tanpa pengemudi di Indonesia. Pengembangan mobil listrik itu dilakukan untuk memperbanyak kendaraan ramah lingkungan demi menyambut era elektrifikasi di masa mendatang.
Menurut laporan situs berita Antara, Pelaksana Tugas Kepala Organisasi Riset IPT BRIN Budi Prawara menjelaskan bahwa model mobil listrik itu adalah Micro Electric Vehicle–Teleoperated Driving System (MEVi–TDS). Kendaraan listrik ini diklaim bisa dikemudikan dari jarak jauh.
Nantinya mobil listrik otonom ini tidak akan digunakan di jalan raya secara umum. MEVi–TDS hanya bisa ditumpangi di beberapa area khusus, seperti di objek wisata, Kebun Raya, kawasan perumahan, perkantoran dan industri.
Tak hanya sebagai kendaraan penumpang, mobil listrik otonom buatan BRIN ini nantinya juga bisa digunakan sebagai pengangkut. Dengan begitu MEVi–TDS bisa bertugas sebagai transportasi massal di beberapa kawasan khusus.
MEVi–TDS sendiri diklaim bakal menggunakan desain futuristik yang dilengkapi dengan empat lampu LED di bagian depan, enam lampu sein LED berbentuk segitiga, dan lampu rem berbentuk oval di bagian belakang.
Pada bagian atasnya, mobil listrik otonom ini nantinya bakal dilengkapi dengan lampu rotator berwarna amber yang akan menyala sebagai alarm. Itu berfungsi sebagai tanda bahwa kendaraan listrik tengah mengalami kegagalan fungsi dari teleoperation.
Mobil otonom ini diketahui hanya bisa ditumpangi oleh satu orang. Kendaraan listrik ini juga terlihat tidak memiliki pintu di bagian samping, layaknya mobil golf namun dimensinya jauh lebih kecil.
Budi mengatakan bahwa pengembangan MEVi–TDS sebelumnya difokuskan pada penguasaan teknologi seperti betari, platform, motor listrik, charging system dan control system/power electronics. Ini memang menjadi salah satu komponen penting dalam produksi kendaraan listrik.
Tak hanya itu, BRIN juga bakal lebih fokus pada penguasaan teknologi kunci mobil otonom. Salah satu yang diperhatikan adalah sistem deteksi objek/sensor, sistem telekomunikasi, human to vehicle interaction dan computer vision.
Baca: MotoGP Mandalika Disarankan Diundur Sampai Juli, Begini Jawaban MGPA
ANTARA
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.