TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Indonesia mengekspor 44 ribu unit kendaraan sepanjang Januari-Februari 2022 ke empat benua. Kinerja ekspor ini tercatat meningkat 31 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, bahkan meningkat hingga 44 persen dibandingkan dengan pencapaian sebelum masa pandemi (tahun 2019).
Hasil ini menjadi cermin optimisme aktivitas industri otomotif nasional yang berangsur-angsur membaik sehingga memberikan kontribusi positif bagi kinerja ekspor nasional.
Model SUV Toyota seperti Fortuner, Rush, dan Raize menjadi kontributor terbesar ekspor dengan total 22.300 unit. Model MPV yang terdiri dari Kijang Innova, Sienta, Avanza, Town/Lite Ace, dan Veloz menjadi penyumbang terbesar ekspor dengan total 11.800 unit. Di posisi ketiga terbesar adalah model sedan, hatchback, dan LCGC yang terdiri dari Vios, Yaris, dan Agya dengan angka 9.900 unit.
Direktur Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, mengatakan bahwa kinerja ekspor Toyota Indonesia awal tahun ini berhasil melalui tantangan dengan memperoleh pencapaian melampaui masa sebelum pandemi.
“Performa ini tidak dapat kami wujudkan tanpa adanya dukungan Pemerintah Indonesia yang memberikan beragam kemudahan termasuk fasilitas pendukung ekspansi untuk memudahkan distribusi produk otomotif nasional ke pasar internasional,” kata Bob Azam dalam keterangan resmi, Selasa, 8 Maret 2022.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini memeriksa aktivitas ekspor otomotif di Pelabuhan Internasional Patimban. Pelabuhan ini memiliki kapasitas daya tampung hingga 160 ribu unit pada 2022. Kapasitas ini terus dikembangkan dan ditingkatkan hingga 600 ribu unit CBU (Completely Built Up) di masa mendatang. Dua infrastruktur yang beroperasi, baik Pelabuhan Patimban maupun Pelabuhan Tanjung Priok dapat berkolaborasi untuk mendukung kegiatan logistik termasuk industri otomotif di Indonesia.
Sektor otomotif sebagai produk unggulan ekspor
Sepanjang tahun 2021 lalu, total nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 231,5 miliar yang disumbangkan oleh beberapa produk unggulan ekspor salah satunya sektor otomotif beserta turunannya (termasuk ekspor mobil). Adapun sektor otomotif menduduki peringkat ke-8 dari 10 sektor ekspor unggulan. Sektor otomotif juga merupakan salah satu industri prioritas yang berkontribusi sebanyak 3,02 persen bagi GDP.
Data ini menunjukkan bahwa potensi industri otomotif Indonesia cukup besar sehingga bisa terus dikembangkan menjadi basis produksi global. Hilirasi industri otomotif pun memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi. Dalam peta persaingan industri otomotif global berdasarkan data Gaikindo, produksi Indonesia menempati peringkat ke-13. Setiap tahunnya, diharapkan Indonesia mampu mengekspor kendaraan hingga 300 ribu unit.
Baca juga: Jokowi Lepas Ekspor Mobil Toyota Buatan Indonesia ke Australia
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.