TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil mewah merek Mercedes-Benz memiliki aset senilai 2 miliar Euro yang terancam dinasionalisasi oleh Rusia.
Menurut Mercedes, dugaan nasionalisasi Mercedes-Benz tersebut muncul setelah muncul proposal Rusia menasionalisasi properti perusahaan asing yang pergi karena perang Rusia Ukraina.
Mercedes-Benz mengatakan pabrik mobil di Rusia itu bernilai 2 miliar Euro pada akhir 2021 dan utang kepada bank sekitar 1 miliar Euro dengan jaminan global.
Perusahaan mengatakan dalam laporan tahunannya bahwa perang Rusia Ukraina meningkatkan berbagai risiko, mulai gangguan stok suku cadang hingga energi, bahkan serangan dunia maya.
"Risiko ini dapat diperburuk oleh potensi pengambilalihan aset anak perusahaan di Rusia," kata Mercedes-Benz dikutip Reuters hari ini, Senin, 14 Maret 2022.
Partai berkuasa di Rusia, Rusia Bersatu, mengatakan komisi pemerintah telah menyetujui langkah pertama menasionalisasi aset perusahaan yang lebih dari 25 persen sahamnya dimiliki orang asing dari "negara-negara yang tidak bersahabat."
Mercedes-Benz memiliki pabrik mobil di Kota Esipovo, 40 km (25 mil) barat laut Moskow, dengan lebih dari 1.000 karyawan yang memproduksi sedan dan SUV Mercedes-Benz E-Class.
Pabrik tersebut dibuka pada April 2019 yang acaranya dihadiri Presiden Rusia Vladimir Putin. Itu adalah pabrik pertama di Rusia dalam beberapa tahun yang dibuka oleh produsen mobil asing.
Dalam acara pembukaan pabrik mobil itu, Presiden Putin mengatakan pabrik tersebut akan memproduksi 25.000 mobil per tahun dengan investasi kurang dari USD 300 juta.
Baca: Mercedes-Benz Stop Pemesanan Sedan E-Class di Jerman
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.