TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) RI Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa saat ini sudah banyak perusahaan yang mengajukan investasi produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia.
"Kami sudah mendapatkan banyak proposal dari manufaktur, termasuk industri. Ada industri yang berdiri sendiri dan ingin investasi baterai," kata Agus saat ditemui di arena pameran Jakarta Auto Week, Selasa, 15 Maret 2022.
Menurut Agus, selain manufaktur baterai, ada juga manufaktur otomotif yang akan memproduksi baterai kendaraan listrik di Tanah Air. Pabrikan otomotif ini akan bekerja sama dengan perusahaan di industri baterai.
"Selain yang kita ketahui seperti CATL dan LG yang sudah mulai memproduksi baterai, nanti ada juga produsen-produsen, bahkan pabrikan otomotif itu sendiri yang akan kerja sama dengan perusahaan industri baterai," jelas dia menambahkan.
Seperti diketahui, CATL dan LG Chem telah bekerja sama dengan holding BUMN baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk memproduksi baterai kendaraan listrik di Tanah Air. IBC, CATL dan LG sendiri telah melakukan peletakan batu pertama sejak Juli tahun lalu.
Dari banyak perusahaan yang mengajukan investasi produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia, kemungkinan salah satu di antaranya adalah Foxconn. Seperti diketahui, perusahaan perakit iPhone asal Taiwan itu telah menandatangani MoU perjanjian investasi pada awal Januari tahun ini.
Foxconn diketahui telah menggelontorkan dana sebesar USD 8 miliar atau sekitar Rp 114,5 triliun untuk investasinya di industri kendaraan listrik Indonesia. Nantinya perusahaan itu akan mendirikan pabrik di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah.
Baca: Mobil Listrik Bakal Jadi Kendaraan di IKN, Hyundai Siap Suplai Produknya
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.