TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dilaporkan mengkonversi 1.000 unit sepeda motor berbahan bakar bensin menjadi motor listrik pada tahun ini. Langkah ini diambil setelah sukses menyelesaikan proyek percontohannya untuk 100 unit kendaraan roda dua pada 2021.
Hal itu dibenarkan langsung oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif saat hadir dalam acara Seremoni Program Konversi Sepeda Motor Penggerak BBM Menjadi Motor Listrik di Jakarta, Kamis, 17 Maret 2022. Dirinya juga menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan 13 juta kendaraan listrik pada 2030 dalam menyambut net zero emission.
"Kementerian ESDM terus mendorong program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), sebagai bagian dari transisi energi untuk mewujudkan penggunaan energi yang lebih bersih, efisien, mengurangi impor BBM, menghemat devisa serta dapat menghemat subsidi BBM,” kata dia, dikutip Tempo dari situs berita Antara hari ini, Jumat, 18 Maret 2022.
Pelaksanaan konversi motor listrik itu saat ini sudah tercantum pada Permenhub 65/2020 tentang Konversi Sepeda Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai. Sejumlah motor listrik itu juga dilaporkan telah lolos uji ketahanan 10.000 km selama 48 hari dengan menempuh medan menanjak, turunan, macet, baik dalam cuaca panas ataupun hujan.
Lebih lanjut Arifin menjelaskan, apabila target 13 juta unit kendaraan listrik berhasil tercapai, maka akan memberikan potensi pengurangan konsumsi BBM (bahan bakar minyak) sebesar 6 juta kiloliter per tahun. Tak hanya itu, emisi gas rumah kaca juga bakal menurun 7,23 juta ton CO2e.
"Dengan target konversi sebanyak 1.000 unit sepeda motor diharapkan mendorong keterlibatan aktif para pelaku usaha komponen motor listrik konversi, controller, penyedia baterai meningkatkan kapasitas produksi dan meningkatkan kandungan lokalnya, sehingga harga keekonomian mesin konversi lebih terjangkau,” lanjut dia.
Saat ini Kementerian ESDM telah menyiapkan beberapa langkah untuk meningkatkan ekosistem kendaraan listrik. Salah satunya adalah menyediakan suplai tenaga listrik, pembangunan instalasi stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU), serta insentif tarif listrik untuk KBLBB.
"Peningkatan penggunaan kendaraan listrik juga harus di dukung dengan penyediaan listrik berbasis energi bersih, untuk itu kami pun menargetkan pada 2030 kapasitas pembangkit energi terbarukan mencapai 31,4 GW dengan terbangunnya pembangkit EBT baru dalam Green RUPTL PLN 2021-2030 sebesar 20,9 GW," tambahnya.
Baca: Hyundai Dapat Apresiasi dari Menperin Usai Realisasikan Mobil Listrik
ANTARA
Ikuti kabar terkini MotoGP Mandalika hanya di kanal Otomotif.Tempo.co. Diliput secara eksklusif, langsung dari Sirkuit Mandalika.