TEMPO.CO, Jakarta - CFO Volkswagen (VW) Arno Antlitz memprediksi pasokan chip semikonduktor tidak mungkin cukup untuk memenuhi permintaan di sektor otomotif hingga 2024.
Ini bukan kabar baik karena industri otomotif telah terguncang akibat sejumlah hambatan, termasuk krisis semikonduktor.
Antlitz menilai hambatan pasokan chip semikonduktor mungkin akan mereda di akhir tahun ini dengan produksi kembali ke level 2019 pada tahun depan. Tapi ini tidak akan cukup untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat untuk chip tersebut.
"Kekurangan pasokan struktural kemungkinan baru akan teratasi pada tahun 2024," kata Antlitz, dikutip dari laman Hindustan Times hari ini, Senin, 11 April 2022.
Bos Volkswagen tersebut menjelaskan mobil-mobil terbaru memang memiliki kebutuhan perangkat lunak yang lebih canggih. Para produsen sangat bergantung pada semikonduktor untuk berbagai fungsi kendaraannya, mulai dari keamanan hingga kinerja kendaraan.
Kekurangan pasokan chip ini membuat gangguan dalam industri otomotif. Dalam satu tahun terakhir, industri otomotif memang dihadapkan dengan kekurangan pasokan chip sangat parah yang menghambat produksi.
Selama gelombang pertama pandemi, banyak pabrik-pabrik otomotif tutup dan sektor mobilitas terkena dampak lockdown, ditambah permintaan barang elektronik yang melonjak dengan cepat.
Industri semikonduktor banyak yang mengalihkan suplainya untuk memasok chip ke industri elektronik. Saat industi otomotif kembali beroperasi, sektor chip tidak mampu mengatasi permintaan yang melonjak secara besar-besaran.
Selain krisis chip, kekurangan suku cadang juga merugikan industri otomotif. Dalam lebih dari satu bulan terakhir, industri otomotif menghadapi krisis dalam penggunaan kawat karena sebagian besar diproduksi di Ukraina. Seperti diketahui, saat ini Ukraina tengah menghadapi invasi militer dari Rusia.
Antlitz mengatakan kurangnya wire harness dari Ukraina menyebabkan beberapa shift produksi dibatalkan. Dalam menghadapi masalah ini, Volkswagen mengaku telah bekerja sama dengan pemasok baru untuk mendapatkan komponen dari negara lain.
DICKY KURNIAWAN | HINDUSTAN TIMES
Baca: Pabrik Raksasa Chip Semikonduktor Mobil di Jepang Kebakaran
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.