TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha mengklaim Indonesia akan menguasai teknologi baterai kendaraan listrik dalam beberapa waktu ke depan.
Menurut dia, peresmian pabrik baterai mobil listrik oleh Presiden Joko Widodo di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, pada Rabu lalu turut menandai upaya pemerintah mengakselerasi pertumbuhan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.
"Peresmian itu indikasi untuk meningkatkan elektrifikasi sekaligus mengurangi impor BBM dan menurunkan emisi karbon, sebab 27 persen emisi sektor energi disumbangkan sektor transportasi," kata anggota DEN Satya Widya Yudha di Jakarta hari ini, Jumat, 10 Juni 2022.
Satya mengatakan mengacu pada Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) pemanfaatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) akan mendorong pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Pada 2025 ditargetkan 2.200 mobil listrik dan 2,1 juta sepeda motor listrik di Indonesia. Maka kemudahan berinvestasi di Indonesia dalam baterai kendaraan listrik perlu ditingkatkan.
"Negara kita memiliki sumber mineral yang luar biasa. Tinggal bagaimana meningkatkan nilai rantai pasok supaya pemrosesan nikel bisa dilakukan di dalam negeri," ujar anggota DEN lulusan Cranfield University tersebut.
Baca: Limbah Baterai Kendaraan Listrik Bisa Munculkan Sentra Ekonomi
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto