TEMPO.CO, Jakarta - Bos tim Yamaha Lin Jarvis kecewa dengan hukuman putaran panjang (long lap penalty) yang diberikan kepada pembalapnya, Fabio Quartararo, setelah insiden di MotoGP Belanda, Minggu, 26 Juni 2022. Penalti akan diberikan kepada pembalap Prancis itu saat mengikuti seri berikutnya di Silverstone, Inggris, 7 Agustus 2022.
Di Grand Prix Belanda yang digelar di Sirkuit TT Assen, Quartararo terjatuh di putaran ke-5 dan menyebabkan pembalap Aprilia Aleix Espargaro keluar dari trek. Steward memutuskan Juara Dunia 2021 itu bersalah.
“Fabio Quartararo, Monster Energy Yamaha MotoGP Team, dan Yamaha selalu berusaha untuk keadilan dan sportivitas di MotoGP. Kami kecewa melihat ketidaksetaraan hukuman yang diterapkan oleh panel Stewards FIM MotoGP,” kata Jarvis seperti dikutip dari laman motogp.com, Selasa, 28 Juni 2022.
Tim Monster Energy Yamaha MotoGP tidak setuju dengan keputusan hari Minggu oleh panel Stewards FIM MotoGP karena alasan dua alasan. Pertama, Quartararo mengaku melakukan kesalahan di Tikungan 5 di Sirkuit TT Assen pada lap 5, tetapi tim melihat ini sebagai insiden balapan. Tim juga menilai Quartararo memiliki reputasi sebagai pembalap yang bersih, tanpa rekam jejak insiden sebelumnya. Itu adalah kesalahan yang jujur tanpa niat jahat.
Kedua, tim mengakui bahwa Aleix Espargaro terpengaruh, tetapi tingkat keparahan dampaknya masih sebatas dugaan. Tim merasa panel FIM MotoGP Stewards mengukur tingkat keparahan insiden balapan dengan standar subjektif yang tidak konsisten.
“Inkonsistensi dengan hukuman yang diterapkan oleh panel Stewards FIM MotoGP selama musim 2022 merusak keadilan MotoGP dan kepercayaan pada yurisdiksi Stewards. Setidaknya ada tiga insiden balapan yang lebih serius di Kelas MotoGP (mengakibatkan pengendara yang pensiun dari balapan dan/atau menyebabkan cedera) yang dibiarkan tanpa hukuman."
“Kami ingin mengajukan banding atas keputusan Stewards pada hari Minggu di trek Assen, tetapi jenis hukuman ini tidak terbuka untuk diskusi atau banding,” ujar Jarvis.
”Kami kemudian ingin mengangkat masalah ini, pada prinsipnya, dengan CAS (Pengadilan Arbitrase Olahraga), tetapi masalah seperti itu juga tidak terbuka untuk banding. Justru karena alasan inilah keputusan yang benar, seimbang, dan konsisten harus diambil oleh Stewards sejak awal dan dilaksanakan dalam kerangka waktu yang benar dan masuk akal.”
MOTOGP
Baca juga: Terjatuh di MotoGP Belanda, Fabio Quartararo: Saya Membuat Kesalahan Bodoh
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto