TEMPO.CO, Jakarta - Xiaomi sedang dalam pembicaraan dengan divisi mobil listrik BAIC Beijing Automotive untuk mengembangkan kendaraan listrik pertamanya. Xiaomi telah berjanji untuk meluncurkan mobil listrik pertama mereka pada 2024.
Melansir laman Carscoops hari ini, Senin, 29 Agustus 2022, salah satu proposal kerja sama Xiaomi dengan BAIC memuat soal pembelian saham di pabrik Hyundai No. 2 Beijing oleh Xiaomi. Pembelian saham ini bertujuan agar Xiaomi memiliki lisensi penuh untuk membuat mobil listrik di Cina.
Fasilitas produksi ini merupakan proyek bersama antara BAIC dengan Hyundai yang dibuka pada 2008. Hanya saja, untuk mengalihkan pabrik agar bisa memproduksi EV, dibutuhkan dana yang besar, karena harus memperbarui sistem produksinya.
Pihak berwenang di Cina dilaporkan telah mempersulit memberikan lisensi pembuatan mobil setelah banyak perusahaan terjun ke sektor EV. Itu dikarenakan sejumlah pihak hanya ingin mendapatkan keringanan pajak dan subsidi pemerintah. Cara ini secara tidak langsung bertujuan agar perusahaan rintisan baru bisa bekerja sama dengan perusahaan lain untuk mengembangkan mobil listrik.
Pada 2021, Xiaomi mengumumkan rencananya untuk memasuki pasar EV melalui Xiaomi Auto Co., Ltd. Perusahaan baru ini dibentuk dengan nilai investasi awal sebesar $ 1,5 miliar dan akan ditingkatkan menjadi $ 10 miliar pada dekade berikutnya.
Kemudian di akhir 2021, Xiaomi membuat kesepakatan dengan Komite Manajemen Area Pengembangan Ekonomi dan Teknis Beijing untuk membangun pabrik dengan kapasitas produksi 300.000 unit per tahun. Hanya saja, untuk bisa mendirikan pabrik, Xiaomi harus berjuang mendapatkan lisensi produksi.
DICKY KURNIAWAN | CARSCOOPS
Baca juga: Max Verstappen Juara Formula 1 Belgia, Lewis Hamilton Crash
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto
