TEMPO.CO, Jakarta - Balap mobil listrik Formula E Jakarta dikabarkan akan diambil alih Singapura. Kabar tersebut dihembuskan mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia Peter F Gontha melalui akun Twitter pibadinya @PeterGhonta Rabu malam, 7 September 2022.
Menurut pengusaha tersebut, hal ini lantaran perhelatan balap mobil listrik internasional di Jakarta tersebut terus menerus diributkan oleh berbagai pihak.
"Info A1 media international: SINGAPORE akan mengambil alih perhelatan balapan mobil FORMULA-E. Dan menandatangani perjanjian 10 tahun dengan FEO gara gara Indonesia ribut mengenai FORMULA E bulan lalu. Marilah kita ribut terus agar semua dilakukan di Singapore aja!," tulis Peter dalam cuitan akun media sosial Twitter miliknya @PeterGontha yang dipantau di Jakarta, Rabu malam, 7 September 2022.
Info A1 media international: "SINGAPORE akan mengambil alih perhelatan balapan mobil FORMULA-E dan manandatangani perjanjian 10 tahun dengan FEO gara gara Indonesia ribut mengenai FORMULA E bulan lalu". Marilah kita ribut terus agar semua dilakukan di Singapore aja! pic.twitter.com/Nqkq9DRM67
— Peter Gontha-Medsos utk kebaikan & melawan fitnah (@PeterGontha) September 7, 2022
Terkait dengan keberhasilan Formula E Jakarta 2022, lembaga riset Insititute for Development of Economic and Finance (Indef) memperkirakan penyelenggaraan tersebut memberikan dampak ekonomi dengan nilai total Rp2,638 triliun bagi DKI Jakarta, atau dengan kata lain berkontribusi 0,08 persen pada pertumbuhan ekonomi daerah pada 2022.
"Artinya untuk ekonomi Jakarta akan menambah potensinya sebesar Rp2,63 triliun terhadap kegiatan ekonomi Jakarta dalam satu tahun," ujar Kepala Pusat Makro dan Keuangan Indef Rizal Taufikurahman dalam diskusi publik Dampak Penyelenggaraan Jakarta E Prix 2022, di Jakarta, 23 Juni 2022.
Angka tersebut, berdasarkan hasil dari dampak tambahan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Rp2,041 triliun dan dampak ekonomi langsung Rp597 miliar.
"Jadi Rp2,6 triliun itu sebenarnya penjumlahan dari ekonomi langsung dan nilai tambah yang dibuat (create) dari kegiatan itu (Formula E)," ucapnya.
Dampak ekonomi langsung Formula E terdiri dari masuknya biaya dari beberapa aspek, pertama alokasi capital expenditure (capex) Rp213 miliar, alokasi operating expense (opex) Rp112 miliar, commitment fee event Jakarta E-Prix Rp216 miliar, pembelian tiket plus pengeluaran pengunjung Rp52,04 miliar, transaksi pengunjung pada UMKM Rp4,54 miliar.
Sementara itu, total dampak ekonomi langsung sebesar Rp597 miliar merupakan uang masuk untuk perekonomian Jakarta selama ajang Formula E, mulai dari persiapan infrastruktur hingga acara berlangsung.
Ajang Formula E Jakarta 2022 dianggap sukses besar oleh CEO Formula E, Alberto Longo. Bahkan, pihaknya akan memperhitungkan untuk menggelar dua balapan beruntun (double-header) pada kegiatan selanjutnya di Jakarta. Alberto mengaku takjub atas kemeriahan hingga dampak positif dari Formula E Jakarta.
Namun demikian, Formula E Jakarta 2022 yang telah berlangsung di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) dan merupakan pertama kalinya digelar di Indonesia itu, mengundang berbagai perseteruan hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan menyelidiki dan meminta keterangan sejumlah pihak.
Pada Rabu ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memenuhi undangan KPK untuk menjalani pemeriksaan terkait penyelenggaraan Formula E Jakarta. Anies tiba sekitar pukul 09.26 WIB dengan berseragam dinas kemeja putih dan langsung masuk ke dalam gedung serta hanya melemparkan senyum sambil mengucapkan terima kasih ke arah wartawan.
Anies Baswedan telah dua kali menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik KPK. Lembaga anti rasuah sendiri telah memanggil Ketua DPRD DKI, Anggota Komisi E DPRD DKI, Direksi PT Jakarta Propertindo, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga serta lainnya.
Baca juga: Michelin Stop Pasok Ban Mobil Balap Formula E, Bakal Fokus di Ban Mobil Listrik
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto