TEMPO.CO, Jakarta - BMW akan menginvestasikan USD 1,7 miliar atau Rp 26,5 triliun untuk memperluas pabrik mobil di Spartanburg, Carolina Selatan, Amerika Serikat. Dana tersebut juga akan digunakan mempersiapkan produksi enam mobil listrik baru.
Melansir laman Carscoops hari ini, Jumat, 21 Oktober 2022, perluasan pabrik mobil ini dilakukan BMW sebagai langkah mempersiapkan fasilitas manufakturnya untuk memproduksi kendaraan listrik baru. Target produksinya diharapkan melampaui dua kendaraan Plug-in Hybrid mereka, yakni BMW X3 xDrive30e dan BMW X5 xDrive45e.
"Ke depannya, (Pabrik Spartanburg) akan menjadi pendorong utama strategi elektrifikasi kami dan kami akan memproduksi setidaknya enam mobil BMW X full elektrik di sini pada tahun 2030," kata Ketua Dewan BMW, Oliver Zipse.
Pabrik mobil di AS tersebut memproduksi modul baterai Lithium-ion untuk mobil listrik BMW. Namun setelah perluasan ini, produksi baterai akan dihentikan karena BMW telah berinvestasi USD 700 juta untuk membangun pusat perakitan baterai baru di dekat Woodruff, Carolina Selatan.
Pabrik baterai mobil listrik yang baru tersebut akan memiliki luas 92 .903 meter persegi dan akan dioperasikan oleh 300 karyawan baru untuk memproduksi baterai silinder BMW generasi terbaru. Format baterai baru ini diklaim memiliki kepadatan energi sebesar 20 persen, meningkatkan kecepatan pengisian hingga 30 persen, dan meningkatkan jangkauan hingga 30 persen.
"Kami mengamankan operasi kami di masa depan dan mempersiapkan pabrik untuk elektrifikasi dan teknologi baru," ucap Presiden dan CEO BMW Manufacturing Co. Robert Engelhorn.
DICKY KURNIAWAN | CARSCOOPS
Baca: Toyota Buka Pabrik Mobil di Myanmar Seusai Kudeta Militer
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.