TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini rencana pemerintah dalam memberikan insentif kendaraan listrik menjadi salah satu isu yang hangat dibicarakan. Saat ini kebijakan subsidi mobil listrik dan motor listrik masih dalam tahap penggodokan sebelum akhirnya diberlakukan pada tahun depan.
Rencana ini pun disambut baik oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid. Namun dirinya juga meminta agar kebijakan insentif kendaraan listrik ini sejalan dengan target transisi ke energi bersih.
Dalam keterangan resminya, Rasjid menilai ada dampak positif dalam penerapan insentif kendaraan listrik di Tanah Air. Setidaknya, kata dia, sektor transportasi yang bakal menerima dampak positif tersebut.
"Insentif kendaraan listrik akan mempercepat elektro mobilitas di Indonesia sebagai salah satu cara yang paling efektif untuk dekarbonisasi di sektor transportasi," kata dia seperti dikutip Tempo.co dari situs berita Antara hari ini, Sabtu, 24 Desember 2022.
Lebih lanjut dirinya melaporkan sudah ada 31.827 unit kendaraan listrik yang memiliki Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) hingga 25 Oktober 2022. Ia pun yakin insentif mobil listrik dan motor listrik ini bakal memuluskan jalan menuju target 2 juta kendaraan listrik pada 2025.
Mengingat, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah mengeluarkan data yang memperlihatkan lonjakan signifikan penggunaan kendaraan listrik. Hingga November kemarin, sebanyak 1.965 unit kendaraan listrik yang terjual atau naik sekitar 15 kali lipat dari Juli 2022 (131 unit).
"Dengan begitu, antara satu kebijakan dengan kebijakan lain saling terkait dan menjadi lebih komprehensif dalam mendukung transisi energi menuju net zero carbon," tambah dia.
Rasjid juga mengingatkan bahwa insentif kendaraan listrik ini perlu regulasi yang kondusif demi mendukung target energi bersih di masa mendatang. Ia secara tidak langsung menyarankan agar regulasi itu memungkinkan energi terbarukan dapat diakses oleh industri.
"Kalau semakin sulit diakses, harganya akan mahal dan daya serap masyarakat akan rendah," tutup Kadin.
Baca juga: Termasuk Insentif Kendaraan Listrik, Ada 4 Tantangan Hilirisasi Manufaktur
ANTARA
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto