TEMPO.CO, Jakarta - PT Sokonindo Automobile (DFSK) membawa mobil listrik DFSK Gelora E pada pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 16-26 Februari 2023. Mobil listrik itu kini ditawarkan dengan harga jauh lebih murah, mulai Rp 350 juta (blind van) dan Rp 399 juta ( minibus). Sebelumnya, mobil ini dipasarkan dengan harga Rp 480-580 juta.
CEO PT Sokonindo Automobile Alexander Barus mengatakan bahwa produksi lokal mobil listrik DFSK ini memberikan dampak positif, khususnya dari sisi harga. "Karena sudah diproduksi lokal, harganya menjadi lebih terjangkau," kata Alex Barus pekan lalu.
Produksi DFSK Gelora E dilakukan di pabrik Cikande, Serang, Banten, yang sudah mengadopsi berbagai teknologi produksi terkini dan modern sehingga memenuhi status sebagai industri 4.0. Secara keseluruhan pabrik DFSK mampu memproduksi 50 ribu unit per tahun berkat dukungan teknologi robotik dan sumber daya manusia (SDM) terlatih. Teknologi robotik yang diusung pabrik DFSK sudah mencapai 90 persen untuk proses produksi.
DFSK Gelora E dibekali baterai Lithium-ion berkapasitas 42 kWh. Baterai ini diklaim sanggup digunakan untuk berkenara hingga sejauh 300 km dalam sekali pengisian daya. Pengisian kembali baterai dapat dilakukan menggunakan sistem fast charging dengan klaim 20-80 persen hanya membutuhkan waktu 80 menit.
Rival Mobil Listrik Esemka Bima EV
Di pameran IIMS 2023, DFSK Gelora E mendapatkan rival baru yakni mobil listrik Esemka Bima EV. Mobil yang dipasarkan merek lokal ini sama-sama berasal dari Cina. Secara dimensi dan model, Gelora E dan Bima EV bermain di kelas yang sama.
Hanya saja, Bima EV dipasarkan dengan harga mulai Rp 530 juta (cargo van) dan Rp 540 juta (minibus). Harga ini mirip seperti Gelora E sebelum diproduksi secara lokal.
Pemesan Esemka harus bersabar inden 3-4 tahun ke depan untuk kepemilikan. (Foto: Tempo/Kusnadi)
Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) Eddy Wirajaya mengatakan bahwa harga Bima EV mahal karena masih didatangkan secara utuh (CBU) dari Cina. "Jika sudah diproduksi secara lokal di pabrik kami di Boyolali, harga bisa di angka Rp 400 jutaan," kata Eddy kepada Tempo, Kamis pekan lalu.
Menurut Eddy, Bima EV merupakan mobil listrik yang diambil dari SMW Motors dengan model E30L EV. SMW Motors merupakan divisi otomotif di bawah Shineray Group. Grup ini juga memiliki divisi sepeda motor dan alat-alat pertanian.
Pilihan Editor: Sejarah Esemka, Merek Lokal yang Kini Punya Mobil Listrik
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto