TEMPO.CO, Jakarta - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) akan menambah kapasitas produksi mobil listrik Hyundai Ioniq 5. Itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan dari konsumen setelah SUV listrik ini mendapatkan insentif mobil listrik dari pemerintah.
"Kalau produksi kita sudah dapat support dari Hyundai Corporation Korea. Jadi memang mereka sangat mendukung atas support pemerintah untuk EV ini. Jadi kita memang sudah siapkan di pabrik untuk menambah produksi," kata Chief Operating Officer PT HMID Makmur saat ditemui di Jakarta, Selasa, 11 April 2023.
Meski demikian, Makmur tidak mengungkapkan berapa jumlah peningkatan produksi dari Hyundai Ioniq 5. Namun disebutkan bahwa peningkatan kapasitas produksi mobil listrik tersebut bakal mencapai tiga kali lipat.
"Untuk angka persisnya tergantung dari shipment komponen yang dikirim ke kita, tapi kurang lebih dua sampai tiga kali lipat dari sebelumnya," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah memberikan insentif mobil listrik per 1 April hingga Desember 2023. Insentif tersebut berupa diskon pajak PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10 persen setiap pembelian mobil listrik.
Berkat insentif mobil listrik, konsumen hanya menanggung PPN 1 persen dari PPN 11 persen sebelum insentif. Sedangkan 10 persennya ditanggung pemerintah. Diskon pajak PPN ini diberikan untuk mobil listrik yang memenuhi kriteria produksi dalam negeri dan TKDN minimal 40 persen.
Ketentuan potongan PPN hingga cara perhitungan insentif diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38 Tahun 2023 tentang Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2023.
Pilihan Editor: Kemenangan Marco Bezzecchi di MotoGP Argentina Disebut Bencana, Kenapa?
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto