TEMPO.CO, Jakarta - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengomentari imbauan pemerintah kepada masyarakat agar tidak mudik lebaran 2023 menggunakan sepeda motor.
Menurut Yamaha, mudik pakai motor adalah keputusan konsumen.
"Jika memang motor menjadi satu pilihan bagi konsumen untuk bepergian jarak jauh, tentunya kami tidak bisa melarang," kata Asst. General Manager Marketing & Public Relation PT YIMM Antonius Widiantoro ditemui di BSD, Tangerang Selatan, hari ini, Rabu, 12 April 2023.
Anton mengungkapkan pemudik sudah memiliki banyak pilihan moda transportasi menuju kampung halaman. Pemudik akan memilih moda transportasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing, antara lain motor.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat tidak mudik pakai motor saat Lebaran 2023. Dia menilai mudik jarak jauh menggunakan motor berbahaya bagi keselamatan dan tidak nyaman.
“Perjalanan darat ini melelahkan, apalagi menggunakan motor. Seyogianya mudik jangan pakai motor,” ujar Budi Karya.
Solusinya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menawarkan program mudik gratis melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Selain itu, ada juga perusahaan BUMN seperti PT Jasa Raharja yang menyediakan mudik gratis tahun ini.
Budi Karya memprediksi jumlah pemudik di Lebaran 2023 mencapai 123,8 juta orang atau naik sekitar 45 persen dibandingkan 2022 yang 85,5 juta orang.
Pemilihan moda transportasi tahun ini bakal didominasi mobil pribadi bagi 22,07 persen atau 27,32 juta orang. Kemudian pengguna sepeda motor 20,3 persen (25,13 juta orang), bus 18,39 persen (22,77 juta orang), kereta api 11,69 persen (14,47 juta orang), dan mobil sewa 7,7 persen (9,53 juta orang).
Pilihan Editor: Yamaha Kembangkan Prototipe Electric Power Steering
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.