TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Ari Respati mengingatkan dalam pembangunan dan pengembangan kawasan The Mandalika membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Menurut dia, pembangunan dan pengembangan kawasan ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak.
"Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah, dan stakeholder terkait serta masyarakat sekitar kawasan The Mandalika, bersama-sama dalam mendukung pembangunan dan pengembangan The Mandalika sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah NTB,” ujar Ari, dalam keterangan resminya.
ITDC juga tak membantah jika digelarnya WSBK dan MotoGP di kawasan The Mandalika, dapat menimbulkan multiplier effect bagi masyarakat. Hal tersebut dibuktikan melalui dampak ekonomi bagi NTB maupun secara nasional.
Dalam catatan ITDC, dampak ekonomi MotoGP 2022 mencapai Rp 3,570 miliar bagi perekonomian NTB dan Rp 4,5 miliar bagi perekonomian nasional. Penyelenggaraan MotoGP 2022 mencatat jumlah penonton mencapai 102.801 orang, serapan tenaga kerja 4.600 orang, estimasi belanja penonton Rp 545,22 miliar, perputaran uang penonton Rp 697,88 miliar, promosi Rp 25,86 juta, akomodasi Rp 42,7 miliar, dan UMKM Rp 23,08 miliar.
Sementara itu dalam pembangunan kawasan The Mandalika pada tahun 2015 dan 2020, ITDC telah memperoleh dukungan pemerintah melalui Penanaman Modal Negara (PMN) secara tunai dengan total Rp 750 miliar.
Dalam prosesnya ITDC memperoleh dukungan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Himpunan Bank Negara (Himbara) dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dengan total pinjaman yang telah dimanfaatkan adalah sebesar Rp 3,4 triliun.
“Dampak dari Pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi sektor pariwisata. ITDC sebagai pengembang dan pengelola kawasan pariwisata akan melalukan reprofiling atas fasilitas perbankan tersebut di atas, sehingga meningkatkan kemampuan pemenuhan kewajiban kepada para kreditur yang dapat disesuaikan dengan pertumbuhan pendapatan kami ke depan,” kata Direktur Keuangan ITDC Ahmad Fajar.
Meski begitu, pihak ITDC belum mau berkomentar lebih banyak soal rencananya penghapusan WSBK.
Sebelumnya PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney mengatakan gelaran World Superbike (WSBK) hanya menyebabkan kerugian.
InJourney memiliki anak perusahaan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menyarakan WSBK akhirnya disarankan untuk dihapus saja dari Sirkuit Mandalika.
Direktur Utama InJourney Dony Oskaria, mengatakan, kerugian terbesar yang dialami sebenarnya berasal dari WSBK. Nilainya bahkan bisa mencapai Rp 100 miliar.
"Sehingga, kami akan melakukan negosiasi untuk menghilangkan WSBK," ujar Dony, saat rapat bersama Komisi VI DPR RI, yang disiarkan dari kanal Youtube Komisi VI DPR RI, Kamis, 15 Juni 2023.
Dony menambahkan, sedangkan untuk MotoGP, biaya operasionalnya tertutup. Tapi, menurut penghitungan yang dilakukan oleh InJourney, kerugiannya mencapai Rp 50 miliar.
Pilihan Editor: Jika WSBK Dihapus, Erick Thohir Pastikan MotoGP Mandalika Tetap Lanjut
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.