TEMPO.CO, Jakarta - Ducati Indonesia telah meneghadirkan Ducati Scrambler terbaru dengan tiga model, yakni Icon, Full Throttle dan Nightshift pada Selasa, 29 Agustus 2023. Motor baru ini diklaim sudah dipesan sebanyak 27 unit di pasar Tanah Air.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Director of After Sales Ducati Indonesia Dito Mulyadi dalam acara peluncuran Scrambler terbaru. Dirinya mengatakan tipe Icon menjadi yang paling banyak dipesan.
“Sampai saat ini (per 29 Agustus 2023) sudah dipesan 27 unit. Icon (paling banyak). Tetap di Jakarta paling banyak. Ada 20 persen pengguna lama Scrambler yang beli, sisanya baru,” kata dia di Jakarta.
“Sebenarnya paling banyak pembeli Scrambler itu pindah dari merek lain, terus mau coba Ducati. Ada juga yang ingin mencari motor buat harian, ketika coba Ducati yang lain terlalu letih karena terlalu besar. Scrambler ini kan enteng sekali,” tambah dia.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa Ducati Indonesia tidak membatasi kuota penjualan motor Ducati Scrambler terbaru. Ia juga memastikan stoknya sudah tersedia dan pembeli tidak perlu inden.
“Kalau memang inden pun, misalkan disesuaikan dengan jadwal pengiriman kita, paling lama dua-tiga minggu. Kalau surat-surat sekarang cepat banget, satu bulan paling lama. Kan sudah dapat surat sementara setelah itu STNK datang. Jadi bisa langsung pakai,” jelas Dito.
Ducati Scrambler baru ini dibekali mesin dua katup dua silinder berpendingin udara yang bisa mengeluarkan tenaga maksimum sebesar 73 hp. Ducati Scrambler baru ini tersedia dalam versi 47 hp untuk pengendara sepeda motor dengan lisensi A2.
Menurut Dito, garansi motor baru tersebut selama dua tahun unlimited kilometer. Lalu dirinya juga menginformasikan bahwa Ducati Scrambler dirakit di Thailand. Akan tetapi, tambah dia, semua suku cadangnya didatangkan langsung dari Italia.
“Memang rakitan Thailand, tapi semua sparepart dari Italia. Jadi tim sales belanja dari Thailand, karena rakitan Thailand. Tapi tim workshop belanjanya di Italia. Karena memang sparepart semuanya dari Italia. Jadi Thailand hanya perakitan saja,” tutup dia.
Pilihan Editor: Kendaraan Listrik Dinilai Tak Mampu Atasi Polusi, Kenapa?
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto