TEMPO.CO, Jakarta - LG tengah membangun pabrik manufaktur untuk baterai kendaraan listrik yang beroperasi di Karawang, Jawa Barat. Pabrik baterai ini dijadwalkan mulai beroperasi pada Februari 2024 dengan kapasitas produksi untuk memenuhi hingga 200.000 kendaraan listrik.
"LG untuk pembangunan baterainya akan berproduksi Februari 2024. Itu sudah berproduksi tahap pertama dan yang lainnya masih dalam konstruksi," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam acara ASEAN Business & Investment Summit 2023, Sabtu, 2 September 2023.
LG menggelontorkan dana sebesar US$ 9,8 miliar atau sekitar Rp 149,3 triliun untuk investasi pabrik baterai kendaraan listrik ini. Dalam tahap awal, pembangunan pabrik ini akan menggunakan dana sebesar US$ 1,1 miliar dan pabrik akan memproduksi baterai mobil listrik.
Pabrik baterai LG ini pertama kali dikerjakan pembangunannya pada tahun 2021. Peletakan batu pertama pembangunan pabrik ini diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 15 September 2021.
Proyek baterai ini dijalankan konsorsium LG dan Hyundai yang terdiri dari Hyundai Motor Company, KIA Corporation, Hyundai Mobis, dan LG Energy Solution.
Konsorsium Korea Selatan ini bermitra dengan Indonesia Battery Corporation yang beranggotakan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Pertamina, PT Perusahaan Listrik Negara, dan Contemporary Amperex Technology Co. Ltd.
Dalam pembangunan pabrik baterai di Indonesia, LG mengatakan akan menerapkan teknologi terbaru nickel, cobalt, manganese, alumunium atau NCMA. Teknologi ini merupakan generasi mendatang dari LG yang akan dipasang di berbagai kendaraan listrik dan platform eksklusif Hyundai-KIA mulai 2024.
Pilihan Editor: Indonesia Akan Dijadikan Industri Baterai Mobil Listrik Terbesar
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto
