TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Elisabeth RT Siahaan mengatakan bahwa adanya kenaikan pada credit rating perseroan. Menurut dia, peningkatan itu merefleksikan adanya peningkatan prospek bisnis pengembangan hilirisasi nikel untuk rantai industri baterai kendaraan listrik (EV) dan bisnis emas perseroan.
“Peningkatan rating sejalan dengan strategi keberlanjutan bisnis Antam dalam optimalisasi pada aspek operasi dan keuangan perseroan. Dalam menjalankan operasi, perseroan senantiasa melaksanakan operational excellence, dan berfokus dalam upaya pengelolaan biaya yang cermat melalui pelaksanaan program-program efisiensi yang tepat,” kata Elisabeth, dikutip dari Antara.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa pengembangan rantai industri baterai kendaraan listrik perseroan merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan menguatkan posisi Indonesia dalam rantai industri EV Battery di tingkat global.
“Selain itu, pertumbuhan profil kredit Antam meningkat seiring dengan pengelolaan likuiditas perusahaan yang memadai dan tetap solid di tengah tantangan harga komoditas global,” ucap Elisabeth.
Pemerintah Indonesia sendiri memang berencana untuk mengembangkan baterai kenedaraan listrik secara local. Mengingat, negera ini memiliki cadangan nikel yang banyak untuk memproduksi mobil listrik.
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sebelumnya melihat adanya peluang untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik atau EV dengan negara Amerika Latin. Beberapa negara tersebut di antaranya adalah Argentina, Chile dan Peru.
Wakil Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kadin, Sinta W Kamdani menjelaskan bahwa Argentina, Chile dan Peru kaya dengan sumber daya mineral penting yang dapat mendukung produksi baterai EV.
Pilihan Editor: Luhut Pastikan Moda Transportasi Jabodebek Akan Terintegrasi, Kapan?
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto