Mobnas era Jokowi
Cikal bakal mobnas era Jokowi bermula pada 2007. Pelopornya adalah seorang pemilik bengkel Kiat Motor bernama Sukiyat. Selain mengelola bengkel, Sukiyat sering diminta untuk mendampingi siswa Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK di daerah Solo dan Jawa Tengah. Mereka merakit sebuah SUV yang disokong oleh Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Memasuki 2009, prototipe pertama yakni Rajawali (R1) berhasil diperlihatkan ke hadapan masyarakat. Dengan alasan untuk masuk ke jalur industri dan pengembangan produk, dibentuklah badan usaha PT Solo Manufaktur Kreasi, yang kemudian disebut Esemka. Bantuan modal dan investasi mulai berdatangan. Esemka pun kembali bersemangat berinovasi membuat prototipe kedua yang dikenal dengan Esemka Bima 1.1 dan Esemka Rajawali R2.
Pada 2012, Walikota Solo saat itu, Joko Widodo melirik Esemka untuk menjadi kendaraan dinasnya sejak 2012. Sayangnya, mobil Rajawali gagal melalui tes kelayakan dan batas emisi oleh Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BMPT) Serpong. Pamor mobil buatan Esemka meredup pasca Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Kendati demikian, peluncuran prototipe ketiga dengan nama Esemka Rajawali R2 MT tetap berjalan.
Mobil buatan dalam negeri itu kembali meroket ketika kampanye pemilihan presiden 2014. Jokowi ketika itu berjanji merealisasikan mobnas. Semenjak 2015, Esemka resmi bergabung dengan Adiperkasa Citra Lestari. Kedua perusahaan ini berganti nama jadi ACEH (Adiperkasa Citra Esemka Hero). Pendirian pabrik di Boyolali mulai digarap. Selang dua tahun atau 2017, Esemka diagendakan untuk memproduksi mobil secara massal.
Namun hingga habis masa jabatannya di periode pertama, Esemka yang dijanjikan Jokowi tak kunjung terealisasikan. Nama Esemka kembali mencuat setelah wakil presiden Ma’ruf Amin, pendamping Jokowi di periode keduanya, berbicara mengenai rencana peluncuran mobil nasional dan awal produksi massal mobil Esemka pada Oktober 2018. Produksi massal itu disebut dilakukan pada September 2019. Pada 2020 hingga 2022, aktivitas pabrik sempat vakum karena terdampak pandemi Covid-19.
Setelah sempat meredup, mobil Esemka kembali ramai dibicarakan usai mengikuti pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, 16-26 Februari 2023. Di pameran ini, produsen lokal yang memiliki fasilitas produksi di Boyolali, Jawa Tengah, itu memamerkan enam unit mobil. Dua adalah mobil listrik Esemka Bima EV, sisanya merupakan pikap Bima 1.3 yang sudah dipasarkan sejak 2019.
Kendati sudah dipasarkan, namun mobnas Esemka ternyata sepi peminat. Dikutip dari Koran Tempo terbitan Kamis, 19 Oktober 2023, penjualan mobil di dalam negeri menunjukkan tanda pelemahan. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo mencatat pada September 2023 terjadi penurunan angka penjualan retail sebesar 15,1 persen dibanding pada periode yang sama tahun lalu, yaitu dari 95.426 unit menjadi 80.972 unit.
“Penjualan wholesale juga anjlok 20,1 persen, yaitu hanya 79.883 unit dibanding pada September 2022 yang mencapai 99.986 unit,” tulis laporan Koran Tempo.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengungkapkan pelemahan angka penjualan mobnas itu didorong oleh pelemahan permintaan masyarakat di tengah dinamika perekonomian global. Salah satu faktor penyebab penurunan permintaan, kata dia, adanya tren suku bunga yang terus menanjak. Sebab, kebanyakan masyarakat membeli kendaraan bermotor dengan menggunakan skema kredit atau pembiayaan.
“Di sisi lain ada indikasi peningkatan rasio kredit macet atau NPL di beberapa daerah sehingga dari pihak leasing (multifinance) mengetatkan penyaluran pembiayaan. Jadi, jumlah pembeli juga menurun,” ujar Kukuh kepada Tempo, Rabu, 18 Oktober 2023.
HENDRIK KHOIRUL MUHID I DICKY KURNIAWAN | GRACE GANDHI | NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA | WAWAN PRIYANTO | KORAN TEMPO | ANTARA
Pilihan Editor: Prabowo Mau Bikin Mobil dan Motor Dalam Negeri Jika Terpilih Jadi Presiden