Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beda Sistem Penggerak Roda FWD dan RWD Mobil, Mana yang Tangguh di Jalan Curam?

image-gnews
Ilustrasi shockbreaker mobil. (Daihatsu)
Ilustrasi shockbreaker mobil. (Daihatsu)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Rear-Wheel Drive (RWD) dan Front-Wheel Drive (FWD) merupakan dua jenis konfigurasi penggerak roda pada mobil. Di Indonesia, kedua sistem penggerak roda tersebut dominan di pasaran.

Meskipun begitu, keduanya memiliki perbedaan penerapan yang didasarkan kebutuhan pengendara. Hal itu juga disampaikan oleh Aftersales Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara. "Penggunaan sistem penggerak roda depan dan roda belakang ini turut mempertimbangkan kondisi geografis dan karakter berkendara dari masing-masing pengguna," katanya pada 22 Oktober 2021.

Lantas, bagaimana perbedaan kedua sistem tersebut? Berikut perbedaan sistem RWD dan FWD.

Sistem Penggerak Roda Depan (FWD)

Sistem Front-Wheel Drive (FWD) atau Penggerak Roda Depan adalah sistem yang menyalurkan tenaga dari mesin ke kedua roda depan. Sistem ini biasanya digunakan pada kendaraan kompak atau perkotaan.

Kelebihan FWD

FWD memiliki kelebihan dalam efisiensi karena posisi mesin, girboks, dan as roda searah dan semuanya berada di bagian depan mobil. Tenaga dari mesin dapat tersalurkan secara optimal dan membuat konsumsi bahan bakarnya lebih irit karena tenaga tidak banyak tereduksi, mengingat komponen penggeraknya lebih sedikit.

Di lain pihak, posisi mesin FWD ini melintang (transverse) sehingga ruang mesinnya dapat lebih kompak dan membuat kabin lebih luas. Sistem FWD juga tidak memerlukan poros penerus tenaga ke as roda belakang, sehingga lantai kabin menjadi rata dan lebih minim vibrasi.

Kendaraan FWD dapat memaksimalkan efisiensi dengan meminimalkan bobot kendaraan karena sumber tenaga dari depan. Karena ban depan berada dekat dengan mesin, hal ini membuat komponen yang diperlukan untuk mentransfer daya ke bagian belakang kendaraan lebih minim.

Tenaga dari mesin dapat disalurkan secara optimal. Itu membuat konsumsi lebih irit bahan bakar karena tenaga tidak banyak tereduksi.

Kekurangan FWD

FWD memiliki beberapa kekurangan terutama dalam menahan beban area kaki-kaki bagian depan. Hal ini karena kondisi roda, kemudi, hingga suspensinya memiliki beban yang lebih berat.

Sebab tugasnya sebagai penggerak sekaligus kemudi dan bahkan menahan beban mobil saat mengerem. Hal ini dapat berpengaruh pada usia pakai beberapa komponen, terutama as roda.

Selain itu, mobil penggerak roda depan juga lebih cenderung mengalami tidak mau berbelok atau understeer. Kondisi ini disebabkan bobot mobil bertumpu di depan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kekurangan lainnya, saat kondisi jalanan menanjak, ban depan akan kesulitan mendapatkan traksi optimal karena bobot kendaraan berpindah ke as roda belakang.

Sistem Penggerak Roda Belakang (RWD)

Sistem penggerak roda belakang (RWD) menjadi pilihan yang lebih tepat ketika menghadapi kondisi jalan sulit, seperti jalan tanah atau rusak.

Pada mobil dengan RWD, distribusi berat yang merata terjadi karena beban tidak terpusat di bagian depan. Umumnya, pada mobil RWD, posisi mesin berada di bagian depan, girboks dan as kopel di bagian tengah, serta differensial (gardan) di bagian belakang.

Kelebihan RWD

Berkat distribusi berat yang ideal ini, kendaraan RWD menjadi lebih mudah dikendalikan, terutama di medan yang sulit. Kelebihan lainnya adalah kemampuan optimal dari setiap komponen karena bobot dapat didistribusikan secara merata. Hal tu membuat umur pakai komponen kendaraan menjadi lebih tahan lama.

Mobil RWD disarankan untuk kondisi medan sulit atau beban berat karena lebih handal melewati tanjakan, mengingat traksi ban cenderung lebih terjaga akibat pergeseran bobot kendaraan ke belakang. Itu membuat mobil dengan penggerak RWD jauh lebih tangguh dan gahar dibandingkan FWD saat menghadapi jalan curam.

Kekurangan RWD

Namun, ada beberapa kekurangan pada mobil RWD, terutama dalam hal efisiensi penyaluran tenaga. Potensi kerugian mekanis dapat terjadi saat tenaga dari mesin disalurkan melalui as kopel sebelum mencapai gardan belakang.

Selain itu, letak mesin RWD yang membujur (longitudinal) memerlukan ruang mesin lebih besar, mengorbankan area kabin, dan menciptakan kebisingan akibat vibrasi yang signifikan.

ANANDA BINTANG  I  DICKY KURNIAWAN  l HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Pilihan Editor: Pilih Mobil Penggerak FWD dan RWD, Ini Perbandingannya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Tumbuhan Indigofera, Alternatif Biomassa yang Ramah Lingkungan dan Punya NIlai Jual

8 hari lalu

Tanaman indigofera adalah salah satu tanaman yang memiliki protein kasar biomassa yang tinggi, di Desa Gimbang, Gunung Kidul, Yogyakarta, 24 Desember 2023. Sehingga indigofera bisa di manfaatkan residunya atau serbuk kayunya menjadi menjadi sumber energi terbarukan, dan mendukung program co-fairing biomassa bagi pembangkit listrik milik PLN. Tempo/Jati Mahatmaji
Mengenal Tumbuhan Indigofera, Alternatif Biomassa yang Ramah Lingkungan dan Punya NIlai Jual

Saat ini mengganti sebagian bahan bakar batu bara dengan biomassa sangat potensial diterapkan di Indonesia, salah satunya menggunakan indigofera.


Bos Gaikindo Sebut Penjualan Mobil Sulit Tembus 1 Juta Unit Tahun Ini: Kami Hanya Bisa Bergantung pada Pasar

10 hari lalu

Tamu undangan dan para awak media melihat pameran otomotif Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2024 di ICE BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, 17 Juli 2024. GIIAS 2024 yang diikuti lebih dari 55 merek otomotif global yang terdiri dari 30 merek kendaraan penumpang, 5 kendaraan komersil dan 20 merek sepeda motor anggota GAIKINDO serta menghadirkan produk mobil baru dan konsep. TEMPO/Tony Hartawan
Bos Gaikindo Sebut Penjualan Mobil Sulit Tembus 1 Juta Unit Tahun Ini: Kami Hanya Bisa Bergantung pada Pasar

Ketua Gaikindo Jongkie Sugiarto pesimistis target penjualan 1 juta unit mobil hingga akhir tahun bakal tercapai. Begini penjelasannya.


KPK Mengaku Baru Temukan Mobil Harun Masiku, Padahal Sudah Disegel 4 Tahun Lalu

24 hari lalu

Mobil Toyota Camry milik Harun Masiku disegel KPK di Apartemen Thamrin Residence pada 17 Januari 2020. Tempo/Linda Trianita
KPK Mengaku Baru Temukan Mobil Harun Masiku, Padahal Sudah Disegel 4 Tahun Lalu

KPK sudah menyegel mobil Harun Masiku yang terparkir di Thamrin Residence sejak 2020


Bank Indonesia Sebut Kinerja Penjualan Eceran di Agustus 2024 Meningkat, Ini Rinciannya

27 hari lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Bank Indonesia Sebut Kinerja Penjualan Eceran di Agustus 2024 Meningkat, Ini Rinciannya

Bank Indonesia menyebut kinerja penjualan pada Agustus 2024 meningkat. IPR kinerja penjualan eceran mencapai 215,9 atau tumbuh 5,8 persen yoy.


Manfaat Asap Cair, Zat Hasil Pembakaran Sampah Plastik

28 hari lalu

Operator memindahkan hasil sampah plastik yang sudah dicacah untuk dikeringkan saat uji coba TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Kertamukti di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 31 Juli 2024. TPST dengan luas 6.000 meter persegi tersebut direncanakan dapat mengolah 50 ton sampah per hari  menjadi bahan bakar alternatif RDF dan MDU (Material Daur Ulang) guna mengurangi penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Burangkeng. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Manfaat Asap Cair, Zat Hasil Pembakaran Sampah Plastik

Asap cair dihasilkan dari proses pirolisis dari pembakaran sampah plastik.


LBHAP PP Muhammadiyah Kecam Teror Berulang Terhadap Jurnalis Bocor Alus Tempo

33 hari lalu

Kerusakan yang terjadi di kaca mobil jurnalis Tempo.
LBHAP PP Muhammadiyah Kecam Teror Berulang Terhadap Jurnalis Bocor Alus Tempo

Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik (LBHAP) PP Muhammadiyah mengecam tindakan teror terhadap salah satu jurnalis Tempo Hussein Abri Dongoran.


Jurus Produsen Mobil China BAIC Gaet Pasar Indonesia di Ajang Indonesia Custom Show 2024

36 hari lalu

Produsen mobil asal China, BAIC memamerkan unit BJ40 Plus yang sudah dimodifikasi off road di ajang Indonesia Custom Show di Jogja Expo Center Yogyakarta (31/8). Tempo/Pribadi Wicaksono
Jurus Produsen Mobil China BAIC Gaet Pasar Indonesia di Ajang Indonesia Custom Show 2024

Berbagai jurus gencar dilakukan untuk menggaet pasar mobil Indonesia, yang saat ini masih dibanjiri produk pabrikan Jepang, Amerika Eropa, juga Korea.


Cara Daftar inDrive untuk Mobil dan Motor 2024 serta Syaratnya

42 hari lalu

Platform transportasi online inDrive bekerja sama dengan IVITECH.Drive meluncurkan armada motor listrik di Jakarta. Armada ini diberikan kepada para driver melalui skema penyewaan 819 hari. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Cara Daftar inDrive untuk Mobil dan Motor 2024 serta Syaratnya

Ketahui cara daftar inDrive untuk mobil dan motor. inDrive merupakan aplikasi transportasi online di mana Anda bisa mendaftar sebagai pengemudi.


Dirut Garuda Indonesia: 135 Penumpang Telah Diberangkatkan Kembali usai Insiden Bahan Bakar Tumpah

44 hari lalu

Pesawat Garuda Indonesia. ugm.ac.id
Dirut Garuda Indonesia: 135 Penumpang Telah Diberangkatkan Kembali usai Insiden Bahan Bakar Tumpah

Garuda Indonesia buka suara ihwal video viral yang menunjukkan adanya tumpahan bahan bakar avtur di sisi pesawat dengan nomor penerbangan GA-174 rute Jakarta-Pekanbaru.


Pemerintah Soroti Potensi Sawit sebagai Bahan Bakar Pesawat, Targetkan Produksi 238 Juta Liter per Tahun

44 hari lalu

Seorang petani kelapa sawit, mendorong gerobak saat panen di perkebunannya di Desa Gunam, Beruak, Kecamatan Parindu, Sanggau, Kalimantan Barat.Sumber foto: Greenpeace
Pemerintah Soroti Potensi Sawit sebagai Bahan Bakar Pesawat, Targetkan Produksi 238 Juta Liter per Tahun

Pemerintah mulai melirik potensi minyak sawit sebagai bahan bakar alternatif pesawat ramah lingkungan. Ditargetkan produksi 238 juta liter per tahun pada 2026