TEMPO.CO, Shenzhen, Cina - Produsen otomotif asal Cina, BYD (Build Your Dreams), mengembangkan baterai berkemampuan tinggi untuk kendaraan listrik. Baterai yang dinamakan 'Blade Battery' ini dikembangkan oleh anak perusahaan BYD, FinDreams Battery, di Chongqing, Cina. Baterai ini mulai memasuki pasar kendaraan listrik pada tahun ini.
Secara total, BYD memiliki pabrik baterai di tiga lokasi di Cina yakni Chongqing, Shanghai, dan Shenzhen.
Baca juga:
BYD mengklaim baterai Lithium-ion Phosphate yang dikembangkannya ini memiliki keamanan yang tinggi. Tempo berkesempatan melihat langsung proses pengujian baterai ini di kantor pusat BYD di Shenzhen, Cina, Rabu, 20 Desember 2023.
Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, mengklaim bahwa inovasi baterai BYD telah mampu menyakinkan berbagai pihak dan berhasil menempati posisi kedua terbesar di dunia sebagai produsen baterai kendaraan listrik.
"Kami mulai berfokus pada produksi New Energy Vehicle (NEV) dengan menggunakan inovasi baterai milik kami sendiri, yaitu Blade Battery," kata Zhao.
Zhao menjelaskan bahwa Blade Battery memiliki kemampuan yang lebih mutakhir dibanding baterai lainnya untuk diimplementasikan pada kendaraan listrik.
Baterai jenis ini dapat digunakan hingga 600 km dan dapat meningkatkan kepadatan energi hingga 50 persen. Tingkat keamanan dari Blade Battery ini pun sudah teruji dengan peningkatan yang signifikan.
Head of Marketing Communication PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan, mengatakan bahwa baterai adalah komponen paling utama dan paling penting pada kendaraan listrik.
"Skala fasilitas, teknologi, serta volume produksi yang kami miliki inilah yang menjadi bukti keunggulan BYD dibandingkan produsen kendaraan listrik lainnya,” ujar Luther.
BYD mengklaim Blade Battery menjadi satu-satunya yang lolos melalui serangkaian tes, salah satunya Nail Penetration Test, yang menguji kemampuan mengeliminasi potensi terbakarnya baterai saat kecelakaan.
Pada aspek longevity, sel Blade Battery memiliki rentang hidup sepanjang 1,2 juta kilometer atau sekitar 3.000 kali charge, sehingga sangat tepat untuk penggunaan jangka panjang.
Para ahli di BYD juga terus menyempurnakan volume kubik instalasi baterai dengan menyediakan 50 persen lebih banyak ruang untuk penyimpanan dan fitur lainnya.
Selain itu, Blade Battery juga telah melewati uji kondisi ekstrem, seperti dihancurkan, ditekuk, dipanaskan dalam tungku hingga 300 derajat Celcius, dan diisi berlebihan hingga 260 persen.
Salah satu pengujian yang dilakukan adalah Nail Penetration Test. Pengujiannya dapat disaksikan langsung di ruang peraga di kantor pusat BYD.
Di pengujian ini, baterai Lithium-ion Phosphate BYD ditusuk dengan baja runcing berkekuatan tinggi. Di sebelahnya terdapat baterai dengan bahan utama nikel, kobalt, dan mangaan (NCM).
Blade Battery BYD tidak terbakar saat ditusuk, sedangkan baterai NCM terbakar hebat.
Fasilitas pada pabrik baterai FinDreams berkembang dalam dua tahap. Pada tahap pertama, FinDreams membangun fasilitas pabrik dengan kapasitas 20,000 GigaWatt yang dapat menghasilkan 500.000 unit baterai.
Selanjutnya, fasilitas tahap kedua berkembang hingga mampu berproduksi dengan kapasitas 15.000 GigaWatt untuk menghasilkan 300.000 unit baterai. Dalam satu tahun, FinDreams dapat menghasilkan 850.000 unit baterai.
Pilihan Editor: BYD akan Membawa Ekosistem Kendaraan Listrik Lengkap ke Indonesia
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto