TEMPO.CO, Jakarta - Nama Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, tengah jadi perbincangan setelah viralnya video yang mengatakan bahwa dia tidak melaporkan data harta kendaraannya dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Dalam video yang diunggah akun TikTok, @ivanyustiavandana, Ivan dinarasikan memiliki mobil yang tidak dicantumkan di data LHKPN seperti Audi RS6 dan Ineos Grenadier 3.0. Mobil tersebut disebut dibeli Ivan dengan mengatasnamakan orang lain.
Bila melihat data LHKPN milik Ivan, tercatat dia memiliki harta kekayaan sebesar Rp 4,111 miliar. Harta tersebut terakhir kali disampaikan untuk LHKPN pada 30 Maret 2023.
Total harta kekayaan Ivan terdiri dari harta atas tanah dan bangunan senilai Rp 2,680 miliar, harta alat transportasi dan mesin Rp 2,425 miliar, harta bergerak lainnya Rp 120 juta, surat berharga Rp 80 juta, kas dan setara kas Rp 221 juta, harta lainnya Rp 775 juta, serta utang Rp 2,190 miliar.
Ivan melaporkan data kendaraannya di LHKPN itu dengan total nilai Rp 2,425 miliar. Tercatat ada tiga unit mobil yang mengisi garasi rumahnya.
Ketiga mobil tersebut terdiri dari Mazda CX-9 tahun 2019 senilai Rp 500 juta, kemudian ada BMW X7 tahun 2020 senilai Rp 1,375 miliar, serta Toyota Alphard tahun 2020 senilai Rp 550 juta. Ketiganya didapatkan berdasarkan hasil sendiri.
Pilihan Editor: Isi Garasi Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga yang Terjaring OTT KPK
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto