TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Motor Corporation akan mengumumkan struktur manajemen baru untuk unit Daihatsu global pada pekan ini. Rombakan manajemen ini dilakukan menyusul kasus skandal uji keselamatan kendaraan yang melibatkan pabrikan otomotif Jepang ini.
Melansir laman Reuters pada hari ini, Senin, 12 Februari 2024, Presiden Daihatsu Soichiro Okudaira mengatakan bahwa perusahaan berencana menghabiskan lebih banyak waktu dan mengalokasikan lebih banyak pekerja untuk pengembangan.
Sebelumnya, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang (MLIT) mengeluarkan perintah kepada Daihatsu untuk melakukan hal mendasar terhadap manajemen, lingkungan tempat kerja, dan budaya yang mengakibatkan skandal ini, khususnya uji keselamatan kecelakaan yang dilakukan untuk mendapatkan persetujuan peraturan untuk beberapa model.
CEO Toyota Koji Sato juga sempat mengatakan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan untuk merombak batasan bisnisnya dengan Daihatsu.
Selain itu, Toyota juga berencana untuk mengirimkan insinyur ke anak perusahaannya, termasuk langkah-langkah potensial untuk mengubah struktur kepemimpinan Daihatsu.
"Kami menangani hal ini dengan sangat serius," kata Koji Sato, disitat dari Reuters, Kamis, 18 Januari 2024.
DICKY KURNIAWAN | REUTERS
Pilihan Editor: Pemerintah Jepang Resmi Cabut Sertifikasi Tiga Model Daihatsu, Termasuk Gran Max
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto