TEMPO.CO, Jakarta - Proton memastikan tidak meninggalkan pasar otomotif Indonesia. Saat ini mereka sedang membenahi kegiatan bisnisnya. Mereka melakukan klarifikasi lantaran banyak media mempertanyakan posisi bisnis mereka di Indonesia.
Direktur Penjualan Internasional Proton, Steven Xu mengatakan bahwa Indonesia adalah pasar terbesar otomotif terbesar ASEAN sehingga penting bagi pertumbuhan Proton di masa mendatang.
Baca: Proton X70 Resmi Diluncurkan, Harga Mulai Rp 348 Juta
"Perubahan ke kami posisi bisnis di Indonesia tidak mengubah niat kami untuk mengekspor berbagai kendaraan baru kami, seperti Proton X70 di masa depan," ujarnya dalam pernyataan resmi yang diterima Bisnis, Selasa, 12 Maret 2019.
Saat ini pihaknya sedang berdiskusi menunjuk distributor lokal untuk membantu memperluas jangkauan jaringan dan memungkinkan Proton untuk menjangkau semakin banyak pelanggan potensial.
Dia menambahkan juga bahwa layanan purnajual atau servis dan suku cadang tetap dilayani 23 dealer di seluruh Indonesia, termasuk layanan klaim garansi.
Baca: Proton X70 vs Baojun 530, Toyota Fortuner, dan Mitsubishi Pajero
Sejak Geely mengakuisisi 49,9 persen dari Proton pada 2017, perusahaan telah merencanakan ekspansi yang agresif di masa depan di pasar domestik dan luar negeri. Mereka juga sudah memiliki rencana bisnis untuk 10 tahun ke depan. Salah satunya adalah menargetkan penjualan hingga 400.000 mobil hingga 2027, dengan mayoritas penjualan dihasilkan oleh pasar ekspornya.
Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah menjadi yang teratas di pasar domestik dan mencapai posisi ke-2 terbaik di ASEAN. Sinyal positif sudah mereka dapat yakni pada 2018 penjualan ekspor Proton tumbuh lebih dari lima kali lipat dari tahun sebelumnya.