TEMPO.CO, Jakarta - Sejak diluncurkan pada 10 Agustus 2017 hingga akhir September lalu, jumlah pemesanan Mitsubishi Xpander diklaim mencapai lebih dari 23 ribu unit. Sementara itu, saat peluncuran perdana, manajemen PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengatakan produksi Xpander di pabrik baru Mitsubishi di Cikarang hanya 5.000 unit per bulan.
“Saat ini produksinya dipercepat satu bulan,” kata Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia Takao Kato di pabrik Mitsubishi, Cikarang, Bekasi, Selasa, 3 Oktober 2017.
Baca: Mitsubishi Motors Mulai Kirim Xpander ke Konsumen
Menurut Kato, percepatan produksi Xpander ini diharapkan mampu mempercepat pengiriman unit kepada konsumen. “Kami berharap bisa memproduksi 12 ribu unit Xpander hingga Desember 2017 ini,” ujarnya.
Pabrik baru Mitsubishi telah diresmikan pada awal tahun lalu oleh Presiden Joko Widodo. Pabrik ini berlokasi di KM 37, sebelah timur Jakarta, dengan luas mencapai 30 hektare. Pabrik tersebut diklaim mampu menyediakan pekerjaan lebih dari 12 ribu orang dan pemasok. Pabrik baru dengan peralatan canggih ini, selain untuk memproduksi Mitsubishi Xpander, digunakan untuk merakit Mitsubishi Pajero dan kendaraan niaga ringan L300.
Simak: Mitsubishi Xpander Laris, Toyota: Penjualan Avanza Tak Terganggu
Khusus untuk Mitsubishi Xpander, pabrik di Cikarang merupakan basis produksi untuk kawasan regional. Selain memproduksi Xpander dengan setir kanan, pabrik ini merakit Xpander dengan setir kiri untuk diekspor.
Kemungkinan besar, Mitsubishi Xpander setir kiri tersebut akan diekspor ke Filipina. “Indonesia telah menjadi basis produksi untuk Mitsubishi Xpander dan kami siap memulai ekspor pada 2018 ke negara-negara ASEAN,” kata Corporate Officer Mitsubishi Motors Corporation Trevor Mann.