TEMPO.CO, Jakarta - Bos Suzuki, Ecstar Davide Brivio, mengungkap sejumlah masalah yang membuat pembalap MotoGP, Andrea Iannone dan Alex Rins, tak kompetitif. Ia menjelaskan, salah satu masalahnya soal mesin yang dipakai tahun ini. Menurut dia, mesin itu dirancang untuk menghilangkan soal kesulitan traksi musim lalu. Namun, hal itu justru menimbulkan masalah baru, seperti kemampuan manuver dan saat menikung.
"Sejujurnya, kami membuat kesalahan dalam beberapa pilihan teknis untuk musim ini," kata Brivio. "Pada 2016, kami ingin memecahkan masalah traksi. Pada 2016, salah satu titik lemah kami adalah saat keluar tikungan. Jadi kami mengembangkan satu mesin, mesin yang lebih halus dengan beberapa karakteristik yang seharusnya membantu pembalap di area itu."
Baca: Suzuki Intruder 150 Akan Dirilis di India, Tampangnya Gahar
Pada November 2016, Suzuki menguji coba mesin ini di Jerez dan Iannone memberikan umpan balik positif. Selanjutnya, Iannone juga menjajal mesin itu di Sepang, Februari tahun lalu. Namun, saat balapan di Eropa, Iannone baru mengeluh dia tak bisa kompetitif dengan mesin Suzuki. "Kami membawa mesin ini ke Jerez dan mengujinya. Andrea menyukainya. Kami kembali mengkonfirmasikannya lagi di Sepang dan Februari. Dia menyukainya dan kembali menegaskan. Sepertinya membantu di sisi traksi," ucapnya.
Di musim lalu, Suzuki berhasil dengan mendapatkan dua podium dan satu kemenangan di tangan Maverick Vinales. Tiga podium tersebut telah menggeser statusnya setara dengan Honda, Yamaha, dan Ducati yang tak boleh mengutak-atik mesin. Sedangkan prestasi terbaik Suzuki tahun ini adalah posisi keempat dan kelima di balapan Motegi, Jepang.
Baca: 9 Tahun Berteman, Valentino Rossi: Morbidelli Akan Menjadi Lawan
“Tapi musim ini, kami menyadari mesin ini menciptakan masalah baru di daerah lain. Pada dasarnya kami tidak mendapatkan manfaat dari perbaikan ini. Hal ini menimbulkan masalah di trek, di mana pengereman semakin tidak baik. Ini merupakan salah satu masalah yang kami hadapi tahun ini,” ujarnya.
CRASH.NET