TEMPO.CO, Solo - Dua skuter antik menjadi penghias arena photobooth dalam pernikahan Kahiyang Ayu dengan Bobby Afif Nasution. Skuter jenis Vespa dan Lambretta itu menambah kesan klasik saat dipadukan dengan dinding kayu ukur atau gebyok yang menjadi latar berfoto.
Kendaraan antik itu didatangkan oleh perancang dekorasi, Ranu Asmoro, atas ide dari keluarga Presiden Joko Widodo. Untungnya, ada kolektor motor tua yang mengizinkan koleksinya menjadi properti untuk lokasi berfoto itu.
Baca: Vespa hingga Lambretta Hiasi Pernikahan di Pernikahan Kahiyang
"Saya memiliki koleksi beberapa motor besar antik serta skuter," kata pemilik kendaraan itu, Pandji Vasco Da Gama saat dihubungi, Kamis 9 November 2017.
Skuter sengaja dipilih untuk memberi kesan klasik serta kendaraan rakyat. Skuter yang dipilihkan juga bukan sembarangan. Baik Vespa maupun Lambretta yang dipajang tergolong langka dan menjadi buruan para kolektor. "Bagi penggemar skuter, khususnya penggemar Vespa pasti paham," katanya.
Simak: Skuter Perang Hingga Vespa Kayu di Indonesia Scooter Festival
Vespa yang dipajang di photobooth itu keluaran tahun 1964. Skuter itu memiliki dapur pacu 125cc, empat percepatan. "Serinya VNB 5," katanya. Seri itu dikenal cukup langka lantaran kebanyakan vespa lawas masih menggunakan tiga speed.
Skuter klasih, Vespa dan Lambretta menghiasi photobooth yang dirancang klasik dan unik di pernikahan putri Jokowi, Kahiyang Ayu, Rabu, 8 November 2017. TEMPO/Ahmad Rafiq
Vespa tersebut kondisinya masih orisinil dan siap jalan. Hanya saja, pemiliknya memang jarang menggunakan skuter itu kecuali dalam acara-acara tertentu.
Sedangkan Lambretta yang dipajang juga tidak kalah antik dan langkanya. Di Indonesia tiggal ada segelintir orang yang memilikinya. "Lambretta ini jenis LI seri 3," katanya. Skuter itu diproduksi di Italia pada 1962.
Di Indonesia, dulunya kendaraan itu banyak digunakan oleh para Pastor. "Semacam kendaraan dinas," katanya. Meski demikian, Lambretta milik Pandji memiliki spesifikasi yang berbeda dengan kebanyakan Lambretta yang masuk ke Indonesia.
"Yang masuk ke Indonesia rata-rata bermesin 150 cc," katanya. Sedangkan skuter miliknya memiliki dapur pacu 125 cc. "Tapi bentuk body sama persis," katanya.
Pandji memang berjuang keras untuk mendapatkan skuter tersebut. Dia membeli kendaraan itu langsung dari Italia, lima tahun lalu. "Tepatnya di Kota Milan," katanya.
Skuter itu terhitung istimewa lantaran mesin, body, cat hingga asesorisnya masih orisinil. Mesinnya juga masih cukup prima untuk digunakan bepergian jauh. "Pernah saya pakai dari Solo hingga Kediri," kata Fotografer tersebut.