TEMPO.CO, Seoul - Perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor, akan membangun pabrik di kawasan Asia Tenggara. Indonesia dan Vietnam disebut-sebut sebagai negara yang akan menjadi tujuan pendirian pabrik oleh Hyundai. Rencana tersebut merupakan upaya Hyundai untuk mengatasi kemerosotan penjualan di Cina.
Beberapa media asing memperkirakan Hyundai akan memberi pengumuman terkait hal tersebut pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang diadakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Tangerang Selatan.
Baca: Menteri Airlangga Harapkan Hyundai Korea Tambah Pabrik
Rencananya Hyundai akan memulai produksi lokal pada paruh kedua 2018. Saat ini Hyundai Motor telah menguji perakitan Complete Knock Down (CKD) ke pabrik dan menguji apakah pabrik telah siap menjalankan produksi.
Pabrik ini akan memiliki di kapasitas produksi 1.000 unit dan akan memasok produk ke negara-negara besar di Asia Tenggara.
Rencana Hyundai membangun pabrik di Asia Tenggara adalah buntut dari perselisihan diplomatik antara Korea Selatan dengan Cina, yang merupakan negara dengan angka penjualan terbaik untuk Hyundai.
Simak: Truk Hyundai Xcient Diproduksi di Indonesia Tahun Ini
Vice Chairman Hyundai, Chung Eui-sun memperkirakan penjualan di Cina tahun ini akan mencapai angka 900 ribu unit. Hal tersebut ia katakan di sela acara CES 2018, di Las Vegas.
Hyundai Motor bergabung dengan Korindo Group, konglomerat Korea-Indonesia, pada tahun 2016, dan telah mengumpulkan dan menjual mobil dalam bentuk CKD di Indonesia sejak 2007. Namun, perusahaan tersebut berhenti berproduksi pada bulan Juni 2011.
Perushaan distribusi lokal, Hyundai Oto Komersial Indonesia (HOKI), saat ini mengimpor dan menjual Hyundai Xcient dan Mighty di Indonesia. Namun, penjualan produknya rendah karena lemahnya daya saing harga yang disebabkan oleh tarif.
Penjualan gabungan sedan dan mobil niaga Hyundai Motor di Indonesia mencapai 571 pada Juni tahun tahun lalu. Angka tersebut hanya sekitar 0,1 dari akumulasi pangsa pasar. Pasar mobil Indonesia didominasi oleh mobil Jepang, seperti Toyota dengan pangsa pasar 36,6 persen, Daihatsu 17,7 persen dan Honda 17,5 persen.
REUTERS | BUSINES KOREA | NAUFAL SHAFLY