TEMPO.CO, Jakarta - Dorna sebagai penyelenggara MotoGP mewajibkan bagi pembalap Grand Prix sekarang harus menggunakan wearpack dengan sistem kantung udara yang disetujui mulai musim ini. Langkah ini telah lama berjalan dan merupakan langkah besar menuju perbaikan bagi keamanan pengendara.
Baca: Crash di MotoGP Naik 1.000 Kasus, Marc Marquez Ikut Cetak Rekor
Pakaian balap yang dilengkapi dengan airbag akan diwajibkan di semua kelas termasuk Moto3, Moto2 dan MotoGP. Aturan tersebut berlaku untuk semua pembalap permanen dan juga pembalap pengganti yang berpartisipasi lebih dari dua putaran. Hanya saja pembalap wildcard tidak masuk dalam obyek aturan.
Aturan baru ini dibuat meski dilengkapi dengan peraturan tersendiri, terutama bahwa kantong udara itu dirancang untuk setiap pengendara. Pada awalnya, peraturan tersebut mengatakan bahwa kantung udara harus melindungi melindungi bahu dan tulang selangka, sementara perlindungan punggung bersifat opsional. Jika pabrikan merencanakan untuk menyertakan proteksi penuh, maka perlu menutupi keseluruhan tulang belakang. Promotor MotoGP Dorna dan FIM telah mengklarifikasi bahwa beberapa variasi akan diizinkan dalam desain perlindungan bagi tubuh pengendara.
Dorna dikabarkan telah menyusun peraturan spesifik yang akan menjadi standar di semua tim MotoGP. Aturan tersebut akan mengatur sistem terkait dengan tipe baterai, elektronik dan waktu deflasi akan sama. Selain itu, sistem kantung udara harus dibatasi pada setelan balap dan tidak memerlukan modifikasi pada motor.
Baca: Proyeksi 2018: Cita-Cita Sumsel Bisa Mengelar MotoGP 2019
Saat ini, hanya dua merek - Alpinestars dan Dainese yang mampu menyediakan teknologi ini dan perusahaan akan bekerja sama dengan tim MotoGP untuk membuat sistem yang paling optimal. Sistem airbag hanya akan membantu meningkatkan keamanan pengendara. Yang juga menarik adalah Dainese memberikan lisensi sistem kantung udaranya ke merek lain, yang seharusnya membuat teknologi lebih banyak tersedia di masa depan.
AUTO.NDTV