TEMPO.CO, Yogyakarta - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia menyatakan telah menerima surat pemesanan kendaraan (SPK) 55 ribu unit Mitsubishi Xpander.
Direktur Pemasaran dan Penjualan MMKSI Osamu Iwaba menyampaikan bahwa konsumen Mitsubishi Xpander didominasi mereka yang selama ini menggunakan mobil merek lain.
"Dari survei yang dilakukan internal perusahaan, 60 persen merupakan konsumen baru," kata Iwaba di sela-sela Mitsubishi Xpander Media Test Drive di Yogyakarta, Selasa, 6 Maret 2018.
Baca: Ini Penyebab Idle Up pada Mesin Mitsubishi Xpander
Menurut Iwaba, konsumen memilih Mitsubishi Xpander karena dinilai memiliki desain yang menarik dengan ruang kabin lapang. "Salah satu karakter masyarakat Indonesia memilih mobil adalah melihat desain dan ukuran mobil. Mereka memilih ruang kabin yang lapang," ujarnya.
Mitsubishi Xpander merupakan mobil keluarga berkapasitas tujuh penumpang yang mengisi segmen low multi-purpose vehicle (MPV). Di kelas ini, Mitsubishi Xpander berkompetisi dengan Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Honda Mobilio, Suzuki Ertiga, Wuling Confero, dan Nissan Grand Livina. Mengacu pada hasil survei yang dilakukan internal Mitsubishi, sangat mungkin pembeli Mitsubishi Xpander selama ini merupakan pengguna merek-merek tersebut.
Iwaba menjelaskan, konsumen Mitsubishi Xpander sebenarnya beririsan. Tidak semuanya dari segmen low MPV. Namun ada konsumen yang semula merupakan pengguna mobil yang sedikit lebih tinggi kelasnya, lalu beralih ke mobil yang lebih murah dengan fitur menarik. "Banyak juga yang beralih dari pengguna mobil low cost green car (LCGC) ke Mitsubishi Xpander, atau pengguna mobil sekelas dari merek lain," tuturnya.
Baca: Penjualan Mitsubishi Xpander Nyaris Salip Toyota Avanza
Dari angka itu, Jabodetabek masih menjadi penyumbang terbesar penjualan Mitsubishi Xpander sebanyak 38 persen. Penyumbang penjualan terbesar kedua adalah Jawa Timur (14 persen), diikuti Jawa Tengah dan Jawa Barat (10 persen), sisanya di Pulau Sumatera dan wilayah lain. "Kalau ditotal, saat ini penjualan terbesar masih di Pulau Jawa, 65-70 persen," kata Iwaba.
Iwaba menambahkan, sejak Januari 2018, kapasitas pabrik Mitsubishi di Cikarang yang memproduksi Mitsubishi Xpander ditambah dari 5.000 unit per bulan menjadi 7.000 unit. Produksi terus ditambah menjadi 8.000 unit dan saat ini mendekati 10 ribu unit. "Produksi Mitsubishi Xpander terus ditingkatkan juga sebagai persiapan untuk ekspor pada bulan depan."
Baca: Aksi Spekulan, Harga Mitsubishi Xpander Lebih Tinggi dari Pabrik
Menurut Iwaba, sejak Mitsubishi Xpander diluncurkan pada Agustus 2018, tren penjualannya terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan retail kendaraan keluarga tujuh penumpang (low MPV) sepanjang Januari 2018 mencapai 24.664 unit.
Toyota Avanza masih menjadi market leader dengan total penjualan 7.543 unit. Sedangkan Mitsubishi Xpander membuntutinya di tempat kedua dengan penjualan 7.079 unit. Iwaba memperkirakan penjualan Mitsubishi Xpander pada Februari bisa melebihi angka 7.000 unit.