TEMPO.CO, Seuol - Mobil swakemudi Uber mengalami insiden di Arizona, Amerika Serikat, Senin, 19 Maret 2018 waktu setempat. Kecelakaan ini mengakibatkan tewasnya seorang wanita pejalan kaki itu juga menjadi pukulan pertama terhadap potensi teknologi masa depan mobil swakemudi yang diharapkan dapat mengubah transportasi.
Kecelakaan fatal ini sekaligus menjadi peringatan pertama terkait dengan pengembangan Mobil swakemudi.
Baca Juga:
Baca: Mobil Swakemudi Uber Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas
Direktur Hyundai Motor Yoon Sung-hoon mengatakan bahwa masalah keamanan merupakan faktor besar dalam pengembangan mobil swakemudi dan sebagai hasilnya, pembuat mobil Korea Selatan berhati-hati tentang memproduksi mobil swakemudi.
"Ketika kami mengevaluasi kendaraan perusahaan lain, mereka memiliki standar keamanan yang lebih santai," katanya kepada wartawan seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 20 Maret 2018.
Simak: 4 Keunggulan Mobil Terbang PAL-V Liberty Dibandingkan Mobil Biasa
Ia menambahkan bahwa Hyundai mengambil lebih banyak waktu daripada kompetitor dengan mengembangkan teknologi swakemudi untuk menjamin keamanan. "Tidak ada yang tahu di bawah situasi seperti apa kecelakaan akan terjadi."
Hyundai, yang lamban meluncurkan mobil swakemudi, mengatakan bahwa pihaknya berencana mengkomersilkan kendaraan otonom tingkat 4 - yang dapat beroperasi tanpa campur tangan manusia di bawah kondisi tertentu - pada tahun 2021.
REUTERS | WP