TEMPO.CO, Tangerang - Toyota memboyong mobil-mobil ramah lingkungan ke pameran otomotif Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2018 di ICE, BSD City, Tangerang, 2-12 Agustus 2018.
Dua model yang menyedot perhatian pengunjung adalah Toyota Prius Plug-in Hybrid EC dan Toyota Mirai Fuel Cell EV. Teknologi yang diusung kedua model itu diyakini mampu menjawab tantangan masa depan.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Henry Tanoto mengatakan Toyota ingin mengajak masyarakat untuk optimistis menghadapi tantangan masa depan, terutama menguatnya tuntutan untuk menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan dalam rangka menjaga kelangsungan sumber daya alam.
Baca: Suzuki Bandit Muncul di GIIAS 2018, Tantang Yamaha Vixion
"Toyota optimistis melalui teknologi yang sudah dan akan terus dikembangkan industri otomotif mampu memberikan kontribusi dalam pembanganan berkelanjutan dan membangun lingkungan hidup yang lebih baik," kata Henry, 3 Agustus 2018.
Toyota Prius PHEV merupakan salah satu teknologi kendaraan ramah lingkungan yang dihadirkan Toyota di pasar global. Prius PHEV mempunyai jangkauan mencapai 68,2 kilometer dengan tingkat efisiensi yang baik karena didukung oleh penggunaan material yang ringan seperti carbon fiber-reinforced plastic (CFRP) pada pintu bagasi belakang.
Disamping mempunyai rentang jelajah yang jauh, Prius PHEV mampu mencapai kecepatan maksimal 135 kilometer per jam. Pengisian baterai pun tersedia mode cepat dengan waktu 20 menit untuk mencapai kapasitas baterai 80 persen.
Sedangkan Toyota Mirai FCEV dinilai sebagai mobil tanpa emisi yang cukup realistis dipasarkan sebelum menuju mobil listrik murni. Mirai FCEV menggunakan teknologi Fuel Cell berbahan bakar hidrogen, Mirai sama sekali tidak mengeluarkan emisi CO2, hanya uap air sehingga menjadikan udara lebih bersih.
Baca: Diperkenalkan di GIIAS 2018, Baojun 530 Belum Dijual
Toyota mengklaim kehadiran Mirai mendapat sambutan sangat positif di kalangan dunia otomotif. Sejak pertama kali diluncurkan pada 2014, mobil ini sudah terjual sekitar 6.500 unit. Saat ini, selain di Jepang Toyota Mirai telah dipasarkan di 10 negara lain termasuk Inggris, Denmark, Perancis, Belanda dan lainnya.
Sejak 2007, TAM sudah memperkenalkan jenis kendaraan ini di Indonesia dengan mendatangkan dan menjual Toyota Prius. Kemudian pada 2012, TAM mendatangkan Toyota Camry Hybrid dan pada 2015 Toyota Alphard Hybrid. Bersama dengan brand Lexus, Toyota sedikitnya telah menghadirkan dan memasarkan varian hybrid dengan total penjualan sekitar 1.700.
Potensi pasar mobil elektrifikasi di Indonesia sangat besar, terutama untuk kendaraan hybrid. Langkah Kementerian Perindustrian yang tengah menyiapkan kebijakan untuk mendorong pengembangan industri mobil listrik diharapkan akan makin memperluas pasar jenis kendaraan ini di Indonesia.
“Kami optimis kebijakan pemerintah nanti mampu memberikan iklim yang lebih kondusif bagi pengembangan industri dan pasar mobil elektrifikasi, termasuk untuk jenis kendaraan hybrid,” kata Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager TAM.
Soerjo menambahkan bahwa kebijakan tersebut diharapkan bisa memberikan insentif kepada konsumen dan produsen agar kehadiran kendaraan elektrik bisa lebih mendorong dinamika pasar. "Tujuan TAM menghadirkan lima kendaraan elektrifikasi dalam GIIAS kali ini juga tidak terlepas dari langkah mendukung kebijakan pemerintah untuk mensosialisasikan kendaraan masa depan ini kepada masyarakat," ujarnya.
Simak ulasan lengkap GIIAS 2018 di Tempo.co dan Gooto.com.