TEMPO.CO, Klaten - Inisiator Mobil Esemka, Sukiyat, mengatakan konsentrasinya saat ini masih terpusat pada Kiat Mahesa Wintor (KMW) yang ditargetkan mulai diproduksi secara massal pada awal 2019. KMW adalah kendaraan pedesaan multiguna yang dirancang Sukiyat sejak 2016.
“Tentang mobil Esemka tentu saya tahu, saya kan inisiatornya. Tapi nanti kalau enggak nyata kan repot. Apalagi sekarang situasinya seperti ini,” kata Sukiyat saat ditemui Tempo di bengkel Kiat Motor miliknya di Jalan Solo - Jogja, Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, pada Kamis, 4 Oktober 2018.
Baca juga:
Baca: Mobil Esemka Pick Up Telah Jalani Pengujian di Berbagai Medan
Sebagai pencetus pertama mobil Esemka sejak 2007 silam, Sukiyat menyatakan kesanggupannya jika sewaktu-waktu diminta menyumbangkan pikiran dan tenaganya agar mobil tersebut segera diproduksi secara massal. Seperti diketahui, Esemka yang digadang-gadang menjadi mobil nasional itu tidak kunjung menggebrak pasar otomotif meski sudah 11 tahun berlalu.
“Kalau KMW sudah selesai dan jalan duluan, (membantu) Esemka kenapa tidak? Esemka mari kita pikir bersama-sama,” kata Sukiyat yang baru tiba di Klaten pada Rabu malam setelah tiga hari melawat ke Jakarta untuk mengurus segala persiapan menjelang produksi massal KMW.
Diberitakan Tempo.co, calon Wakil Presiden pendamping Joko Widodo, Ma’ruf Amin, menyebut mobil Esemka akan diluncurkan bulan ini. “Oktober nanti akan diluncurkan mobil nasional bernama Esemka yang dulu pernah dirintis oleh Pak Jokowi. Akan diproduksi besar-besaran,” kata Ma’ruf di Pondok Pesantren Nurul Islam, Jember, Jawa Timur, pada 27 September lalu.
Baca: Mobil Esemka Baru Mau Meluncur, Mobnas Vietnam Sudah Mendunia
Terkait pernyataan Ma’ruf Amin tersebut, Sukiyat belum bersedia berkomentar. “Saya menunggu dipanggil Presiden lagi, enggak tahu kapan. Beliau mau dawuh (perintah) apa, saya ikuti,” kata Sukiyat yang sebelumnya mengaku diundang Jokowi ke kediamannya di Kota Solo pada Ahad lalu. Namun, rencana pertemuan itu batal karena Jokowi mengunjungi Kota Palu yang sedang dirundung duka setelah dilanda gempa dan tsunami.
Sukiyat menambahkan, masyarakat sebenarnya sudah bosan dengan janji-janji yang tidak sportif. “Maka itu KMW ini benar-benar kita kejar. Jika masih ada yang kurang pada regulasinya, ya segera dilengkapi. Kalau kita berlari tapi yang lain tidur ya nggak akan jadi,” kata Sukiyat.