Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Modifikasi Motor Lawas Ini Habiskan Setengah Miliar Rupiah

image-gnews
Motor Harley Davidson Road Glide 2010 ini dirombak total bergaya bagger dengan biaya hingga Rp 500 juta lebih. Motor ini menjadi salah satu peserta dalam ajang kustom otomotif berkelas internasional Kustomfest 2018 yang dihelat di Yogyakarta 6-7 Oktober 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Motor Harley Davidson Road Glide 2010 ini dirombak total bergaya bagger dengan biaya hingga Rp 500 juta lebih. Motor ini menjadi salah satu peserta dalam ajang kustom otomotif berkelas internasional Kustomfest 2018 yang dihelat di Yogyakarta 6-7 Oktober 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta – Pameran dan kompetisi modifikasi otomotif berkelas internasional, Kustomfest 2018, yang digelar di Yogyakarta, 6-7 Oktober, menarik sejumlah builder kawakan Tanah Air untuk menampilkan karya terbaiknya.

Meski harus mengeluarkan biaya besar demi memodifikasi sepeda motor, karya yang terlahir dan ditampilkan dalam kompetisi yang diikuti 155 custom bike terpilih itu benar-benar mumpuni.

Salah satu builder kawakan yang tampil dalam Kustomfest 2018 adalah Tedja Wijaya, pendiri bengkel custom kenamaan asal Jakarta, Imaginering Custom.

Baca: Harley-Davidson Sportster Jadi Hadiah Lucky Draw Kustomfest 2018

Dalam acara itu, Koh TJ, sapaan Tedja, membawa dua custom bike andalannya, yang sama-sama mengusung aliran bagger atau memiliki bagasi di bagian ekornya.

Namun konsep bagger menonjol yang ditanamkan TJ tampak sangat kuat di sepeda motor lawasnya, Harley-Davidson Road Glide keluaran 2010.

Motor yang ia namai DraKon karena terinspirasi dari makhluk legenda naga itu dipermak habis seluruh bodinya selama setahun terakhir, yang menghabiskan biaya hingga Rp 500 juta atau setengah miliar rupiah.

Road Glide yang awalnya hanya sepanjang kurang dari dua meter itu berubah makin garang dengan panjang hampir 3 meter dan full custom pada bodi hingga sistem penggeraknya.

Bagian roda depan menggunakan pelek raksasa dengan ring ukuran 30 inci, sementara roda belakang berukuran 18 inch, yang di dalamnya tersembunyi bagasi ekor. Pada bagian rake atau sudut kemiringan steering head (triple tree) sepeda motor ini dibuat dengan kemiringan 48 derajat demi memberikan jarak untuk fairing pelindung mesin. Bagian depan belakang sepedab motor itu juga didukung dengan air suspension.

"Konsep DraKon ini saya buat one piece, di mana fairing-nya dari ujung sampai ujung tersambung jadi satu seperti bodi mobil," ujar TJ kepada Tempo, Jumat, 5 Oktober 2018.

Fairing DraKon itu berbahan pelat bercampur fiber. Penampilannya makin ciamik dengan polesan airbrush seolah sisik naga, tapi sebenarnya merupakan motif batik kipas khas Cirebon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun keunikan yang menonjol dari Drakon ini terutama ada di bagian tangki yang sudah di-custom menyatu dengan fairing sehingga sekilas seperti menyerupai punuk naga.

Pria yang juga berprofesi sebagai juri dalam event otomotif tahunan Kuala Lumpur Bike Week Malaysia itu tak puas hanya menggarap bodi Road Glide-nya. Ia hanya menyisakan mesin dan frame atau rangka, sementara seluruh bagiannya dirombak.

Bagian penggerak juga dirombak habis dengan menambah dua alternatif untuk pengoperasian persneling tambahan berupa tongkat dan kopling kaki. Variasi perpindahan gigi ini berhasil dilakukan berkat sebuah alat yang ditanamkan untuk menyiasati sistem komputerisasi agar memberi selisih waktu sekian detik saat perpindahan gigi dilakukan.

"Jadi pengoperasiannya gigi ada tiga, (yakni) lewat kopling kaki, lewat tongkat seperti mobil, atau lewat triptonik tangan," ujar TJ, yang merupakan langganan juara Kustomfest sejak 2015.

Baca: Kustomfest 2018 Hanya Pilih 130 Custom Bike Terbaik

Bagian mesin pun ikut digarap dengan pemasangan dobel turbo khusus sepeda motor dan sentuhan bagian intake (lubang asupan udara). Dengan turbo itu, ia mengklaim bisa menggandakan daya pacu Harley-nya dari hanya 80 horse power.

Tak hanya tampil garang, TJ juga membuang bagger atau bagian bagasi belakang Road Glide itu demi menggarap audio sepeda motornya bisa lebih menggelegar. Speaker bawaan sepeda motor, yang awalnya cuma dua, berubah menjadi enam biji yang ditanam di bagian bagasi belakang.

"Untuk speaker tambahannya memakai yang waterproof, biasanya dipakai di kapal-kapal pesiar," tuturnya.

Sedangkan pada sepeda motor gaya bagger yang satunya, TJ membawa konsep lebih modern untuk merombak Harley-Davidson Road King milik konsumennya asal Bogor. Hanya, fairing yang membentuk sudut-sudut bergaya futuristik untuk Road King itu tak sepanjang Road Glide yang ia garap. Biayanya untuk custom Road King ini sekitar Rp 200 juta dengan tak sampai mengutak-atik mesin dan rangka, hanya memoles fairing dan menambahkan sejumlah perubahan bodi agar terlihat modern dengan sudut lancip.

"Karena yang kedua ini dipakai harian jadi custom-nya lebih menyesuaikan budget," kata TJ.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

8 jam lalu

Spot wisata Kano Maritim Mangrove Baros di Bantul Yogyakarta. Dok. Pemda DIY
Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.


Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

15 jam lalu

Proses evakuasi korban jatuh ke jurang di tebing Pantai Ngluwo Gunungkidul, Ahad, 28 April 2024 (Dok. Istimewa)
Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.


Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

18 jam lalu

Kampoeng Mataraman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.


Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

1 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.


Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

2 hari lalu

Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

4 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

5 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

5 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

5 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

5 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.